Rabu , 20 Jul 2016, 13:17 WIB

Bali, Batam, dan Bintan Curi Perhatian Industri Pariwisata Sydney

Red: Dwi Murdaningsih
pesona indonesia
Pulau Bintan
Pulau Bintan

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY – Bali, Batam dan Bintan sukses mencuri perhatian para pelaku industri pariwisata Sydney. Di Travel Industry Exhibition di Luna Park, Sydney, 18-19 Juli 2016, dua destinasi wisata papan atas Indonesia itu diserbu ratusan pelaku industri papan atas Australia. Mayoritas, memburu wisata bahari.

"Saya senang melihat animo para pelaku industri pariwisata di Sydney. Dua Tour Operator yang kami bawa jadi semangat memasarkan paket perjalanan wisata karena banyak sekali yang tertarik dengan wisata Batam dan Bintan. Semoga dampaknya signifikan bagi pariwisata kami di Kepri,” ungkap Guntur Sakti, Kadispar Provinsi Kepulau Riau, Kamis (19/7).

Di Sydney, Kepri yang mengandalkan Batam dan Bintan sebagai pintu masuk pariwisatanya tak kehabisan ide untuk berpromosi lantaran 96 persen wilayahnya adalah laut. Jumlah pulaunya, ada 2.408. Kekuatan inilah yang dijual saat promosi di Sydney. “Kalau ke Bali memiliki Kawasan Nusa Dua, kami memiliki Kawasan Nusa Tiga-nya, yakni Kawasan Eksklusif Wisata Lagoi,” katanya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana mengatakan promosi Wonderful Indonesia di Australia memang sangat gencar. Mulai dari digital hingga non digital, semuanya tak ada yang dilewati. Dari mulai trem di Melbourne, koran dan majalah pariwisata ternama, televisi, semuanya sudah disentuh brand Wonderful Indonesia.

Batam International Fashion dan Food Festival 2016 Siap Menyihir Batam

Pitana mengatakan Travel Industry Exhibition di Luna Park sekaligus menjadi momentum untuk mempromosikan Bali and Beyond lebih gencar lagi. Memang, tidak bisa dipungkiri, yang paling banyak mendapatkan benefit dari originasi turis Australia adalah Bali. Mereka sudah familiar ke Bali. Tapi, Indonesia juga punya 10 Bali Baru juga secara simultan mulai perlu diperkenalkan ke publik Australia. Dan kebetulan, 7 dari 10 Bali baru itu adalah wisata bahari. Jenis plesiran yang amat dinikmati wisatawan Australia.  

"Turis Australia suka dengan tantangan di tepi pantai, dengan ombak dan surfing. Karena pasarnya suka bahari, kampanye promosi Wonderful Indonesia juga mengarah ke sana. Itu modal yang sulit dilawan negara manapun," ucap Pitana.

Terpisah, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Vinsensius Jemadu, juga mengaku happy dengan trend peningkatan kunjungan wisatawan Australia tadi. Menurutnya, antusiasme para pelaku industri pariwisata Indonesia untuk ikut pameran di Travel Industry Exhibition juga ikut meningkat tajam. Tahun lalu, hanya ada dua pelaku industry pariwisata yang ikut berpromosi di even yang sama. Sementara di 2016, jumlahnya melonjak menjadi 12 pelaku industri pariwisata.

“Antusiasme menggaet pasar Australia sangat tinggi. Yang ikut pemain besar semua. Dari mulai Cahaya Duta Batam, Vital Idola Pesona T&T, Harris Hotel Batam, Mulia Hotel, Melia Hotel, Purimas hingga Omie Tour di Kalimantan, datang semua,” terang Vinsen.

Menpar Arief Yahya melihat Negeri Kanguru itu sangat strategis di Wisata Bahari. "Dulu yang menemukan surfing Kuta Bali itu juga travellers Australia. Testimoni mereka di negaranya cepat menjadi viral dan setelah sekian lama menjadi Bali seperti sekarang. Promosi di Australia itu menjadi penting, banyak destinasi lain yang bisa mencontoh sukses Bali, tanpa harus meninggalkan Bali sebagai ikon pariwisata Indonesia," ujar Arief Yahya, menteri pariwisata.