Jumat , 15 Jul 2016, 17:24 WIB

Mentan Janji Bantu Infrastruktur Irigasi di Jatim

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
  Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau sarana irigasi persawahan saat melakan kunjugan kerja ke tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Pekalongan, Tegal dan Brebes.  (foto : Wisnu Aji Prasetiyo)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau sarana irigasi persawahan saat melakan kunjugan kerja ke tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Pekalongan, Tegal dan Brebes. (foto : Wisnu Aji Prasetiyo)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berjanji akan membantu pembangunan infrastruktur irigasi di Jawa Timur. Soal irigasi atau pengairan, ia berjanji akan berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum untuk membantu pembangunan infrastruktur waduk dan wilayah sungai di Jatim.

"Kami yakin, untuk Jatim di bawah pimpinan Pakde Karwo, hasil pertanian terus meningkat," ujarnya.

Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan irigasi yang baik akan meningkatkan hasil pertanian dan meningkatkan indeks pertanaman di Jatim. Pakde Karwo, sapaan akrabnya, mengatakan, manajemen pengairan dalam pertanian ini sangat penting. "Misalnya pembenahan Sungai Bengawan Solo, akan berdampak meningkatnya hasil pertanian di wilayah-wilayah di sekitarnya yang mengalami masalah kekeringan seperti Madiun, Ponorogo, Ngawi, Magetan, Bojonegoro, Lamongan hingga Gresik," kata dia, saat Rapat Koordinasi Pangan dalam rangka Peningkatan Luas Tambah Tanam Padi dan Serapan Gabah Petani (SERGAP) Tahun 2016, Jumat (15/7).

Saat ini Pemprov Jatim melakukan optimalisasi lahan dan air di Daerah Aliran Sungai (DAS). Selain itu, Pemprov juga tengah menyelesaikan pembangunan beberapa waduk di Jatim, di antaranya Waduk Gongseng di Bojonegoro, Waduk Bendo di Ponorogo, Waduk Tugu di Trenggalek, Waduk Bajulmati di Banyuwangi, dan Jabung Ring Dyke di Lamongan.

"Musim hujan seperti ini, memberikan keuntungan tersendiri bagi petani padi. Hasil ramalan BMKG musim kemarau tahun 2016 bersifat kemarau basah, dengan curah hujan di sebagian besar daerah di atas normal. Kondisi ini memberikan peluang bagi kita untuk peningkatan luas tanam pada Musim Tanam 2016," kata dia.

Berdasarkan data Pemprov Jatim, saat ini luas baku sawah beririgasi di Jatim sebesar 934.376 hektare, sedangkan di Jatim terdapat tujuh wilayah sungai dan 530 waduk. Ketersediaan air di Jatim sebesar 19,3 milyar kubik dan Kebutuhan air sebesar 22,2 milyar kubik. Sehingga, saat ini Jatim defisit neraca air sebesar 2,9 milyar kubik.

Sementara perkembangan Luas Tambah Tanam (LTT) Padi di Jatim pada Musim Kemarau 2016 (periode bulan Oktober 2015 sampai dengan September 2016) laporan sementara sampai dengan 13 Juli 2016 secara komulatif mencapai 626.453 hektare atau baru mencapai 92,73 persen. Sehingga secara keseluruhan dalam musim tanam tahun 2016 ini perkembangan sementara luas tanam sampai dengan 13 Juli 2016 mencapai 2.064.887 hektare.

Sedangkan kinerja tahun 2016, khususnya LTT Padi pada Musim Penghujan 2015/2016 (periode bulan Oktober 2015 sampai dengan Maret 2016) secara komulatif mencapai 1.438.434 hektare atau meningkat 1,94 persen pada kondisi yang sama musim tanam tahun 2014/2015.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan