Kamis 14 Jul 2016 17:57 WIB

Unair Kerja Sama Riset Bareng Universitas Thailand

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kampus Universitas Airlangga
Kampus Universitas Airlangga

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Universitas Airlangga (Unair) menyepakati kerjasama di bidang riset dengan Ubon Ratchathani Rajabhat University (UBRU) Thailand. Kesepakatan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di kampus C Unair Surabaya Rabu (13/7) siang .

Menurut Rektor UNAIR Mohammad Nasih, bidang kerja sama yang dikolaborasikan yakni kolaborasi riset dan publikasi jurnal internasional yang terindeks Scopus, serta pengiriman staf ke UBRU. Sebelumnya, telah ada kerja sama pertukaran mahasiswa Unair dan UBRU.

"Bidang akademik, terutama riset dan publikasi, karena itu yang menjadi hal terpenting. Nanti juga ada staff exchange, riset kolaborasi, ke depan kita akan concern pada publikasi. Kita saling mengirim utusan untuk jadi reviewer, dari sini ke sana, dan dari sana ke sini," jelas Nasih melalui keterangan resmi kepada wartawan.

Selain itu, rombongan UBRU juga melakukan penandatangan nota kesepakatan (Memorandum of Agreement/MoA) dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR, untuk tujuan internasionalisasi pendidikan. Penandatanganan MoA tersebut dilakukan oleh Dekan FKM Tri Martiana dengan Dekan FKM UBRU On Anong Bureelerd.

Penandatanganan MoA itu disaksikan oleh dekanat FKM, Presiden UBRU dan delegasi UBRU lainnya. Wakil Dekan I FKM UNAIR Santi Martini, mengatakan penandatanganan MoA ini merupakan kelanjutan dari nota kesepakatan yang berlangsung antara 2013-2015 lalu. Menurutnya, pihak UBRU memiliki impresi yang positif terhadap kolaborasi sebelumnya.

Sebelumnya, FKM Unair dan UBRU telah melaksanakan konferensi internasional berjudul "International Conference on Occupational Health and Safety (ICOHS)" pada 30-31 Oktober 2013, dan "The 1st International Conference 2015 on Public Health in ASEAN" pada 14-15 Desember 2015 di UBRU.

"Karena selama dengan UBRU setiap tahunnya kami aktif melakukan kegiatan. Kita pernah berkolaborasi riset mengenai penggunaan pestisida parakuat di Jember, outbond activities seperti pertukaran mahasiswa dan staf ke UBRU, dan pelaksanaan konferensi internasional," kata Santi.

Pada kerjasama kali ini, lanjutnya, FKM Unair dan UBRU sepakat untuk menyelenggarakan kolaborasi riset dan publikasi, serta konferensi internasional. Dana riset yang baru saja disetujui Dikti yakni riset tentang paparan nikotin terhadap petani tembakau.

"Rencananya, kami akan melakukan riset kantong tanaman tembakau seperti Probolinggo, Bojonegoro, dan Jember. Golnya adalah menghasilkan publikasi internasional untuk mendukung target UNAIR menuju peringkat 500 besar dunia," jelas Santi.

Setelah melakukan penelitian, pada tahun 2018 nantinya akan diselenggarakan konferensi internasional yang diikuti oleh peneliti dari negara-negara ASEAN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement