DPR: Perlu Dibangun Kampus di Daerah

Senin , 11 Jul 2016, 15:41 WIB
Saleh Partaonan Daulay
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Saleh Partaonan Daulay

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan pemerintah perlu membangun kampus perguruan-perguruan tinggi besar di daerah untuk menekan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar.

"Saat ini, perguruan tinggi besar hanya ada di kota besar. Penduduk daerah harus pindah ke kota besar bila ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi besar," kata Saleh dihubungi di Jakarta, Senin (11/7).

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan lokasi perguruan tinggi besar yang hanya ada di kota besar pada akhirnya menimbulkan permasalahan perekonomian yang tidak merata. Pasalnya, setelah lulus dari perguruan tinggi, sangat sedikit yang kemudian kembali ke daerahnya. "Mereka justru mendapatkan pekerjaan di kota tempatnya belajar sehingga tidak bisa membangun daerah asalnya," ujarnya.

Menurut Saleh, pembangunan kampus perguruan tinggi besar di daerah akan ikut mengembangkan daerah setempat. Setelah kampusnya berkembang, daerah tersebut akan ikut berkembang seiring dengan dosen dan mahasiswa yang banyak tinggal di kota tersebut.

Dosen dan mahasiswa yang banyak tinggal di kota tersebut menjadi potensi usaha seperti rumah makan, foto kopi dan percetakan, hingga hiburan. Keberadaan usaha berarti juga peluang lapangan kerja.

Pembangunan kampus-kampus perguruan tinggi di daerah yang tidak terlalu padat penduduknya juga banyak dilakukan di negara-negara lain. Saleh mengatakan banyak perguruan tinggi di Amerika Serikat, Australia dan Eropa yang dibangun di daerah terpencil. Keberadaan kampus pada akhirnya ikut mengembangkan daerah tersebut.

"Kampus Colorado State University di Amerika Serikat dibangun di kota kecil bernama Fort Collins. Kampus satu lagi dibangun di Boulder yang berjarak dua jam dari Denver, ibu kota Colorado. Di sana, apartemen-apartemen, pusat perbelanjaan, restoran bahkan 'barber shop' hidup," kata alumnus Colorado State University itu.

Sumber : Antara