REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Bomber Timnas Prancis, Antoine Griezman benar-benar kecewa. Laga finalnya berakhir buruk. Itu terjadi setelah skuad Les Blues kandas meraih gelar juara Piala Eropa 2016, setelah dibungkam Portugal satu gol tanpa balas di laga pamungkas di Stade de France, Saint Dennis, Paris, Prancis, Senin (11/7), dini hari WIB.
Griezman mengatakan, kegagalan Prancis untuk menambah koleksi trofi Henri Delaunay yang ketiga kalinya bak mimpi buruk. Ungkapannya itu tak berlebihan. Karena skuad berjuluk Ayam Jago itu harus malu, kandas di kandang sendiri sebagai tuan rumah gelaran sepak bola paling elite di Benua Eropa tersebut.
"Aku benar-benar ingin mempersembahkan trofi (Piala Eropa), tapi aku tidak bisa mencetak gol. Aku sangat kecewa," ujar Griezman, usai menerima trofi Golden Boot sebagai pencetak gol terbanyak, dengan catatan enam gol di Piala Eropa 2016, seperti dilansir di laman resmi UEFA, Senin (11/7).
Meski berhak atas trofi pemain tersubur di Piala Eropa tahun ini, namun gelar tersebut dirasa Griezman hambar. "Mungkin pada saatnya nanti aku merasa bangga (dengan trofi Golden Boot). Tapi sekarang ini adalah soal tim. Trofi ini (Golden Boot) perpaduan sakit dan kegembiraan yang bersamaan," kata dia.
Prancis dipaksa malu sebagai tuan rumah usai dikalahkan Portugal 0-1 di laga final Piala Eropa, Senin (11/7). Kekalahan tersebut tentu mengejutkan, sebab Prancis sejak menumbangkan Jerman, 2-0 di babak semi final diprediksi bakal mulus kembali menjuarai Piala Eropa. Prancis pernah mencapai puncak tertinggi sebagai negara sepak bola terbaik di Benua Eropa dengan menjuarai Piala Eropa 1984 dan Piala Eropa 2000.
Sebaliknya, kekalahan Prancis menjadi buah manis bagi Portugal. Meski tak dijagokan, namun terbukti, skuad berjuluk A Selacao itu mampu keluar sebagai juara. Gelar juara Piala Eropa kali ini menjadi yang pertama kali diraih Portugal setelah 2004 lalu digagalkan Yunani di laga final Piala Eropa 2004.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
