Senin 11 Jul 2016 00:40 WIB

Empat poin pada final Prancis vs Portugal

Red: M Akbar
Portugal vs prancis
Foto: www.szaktudas.com
Portugal vs prancis

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Laga final Piala Eropa 2016 antara Prancis melawan Portugal akan digelar di Stade de France, Paris, Senin (11/7) dini hari WIB. Jelang laga tersebut, berikut empat poin penting menjelang laga final itu, seperti dikutip laman Euro Sports.

1. Didier Deschamps bisa cetak sejarah

Dia dianggap oleh Hugo Lloris sebagai arsitek keberhasilan Prancis. Didier Deschamps sendiri tidak meledak-ledak dengan berkat, "Saya sama sekali tidak stres atau tertekan. Hanya adrenalin dan itu positif."

Deschamps memang bertangan dingin sekaligus berkepala dingin. Dia berani mencampakkan para pemain bintang, seperti dengan tidak memanggil Karim Benzema karena skandal pemerasan, atau membangkucadangkan Paul Pogba dan Antoine Griezmann.

Jika Prancis juara, maka Deschamps akan menjadi orang kedua setelah Berti Vogts yang menjadi juara Euro baik selagi menjadi pemain maupun pelatih.

Vogts mengantarkan Jerman juara Euro 96, namun saat Jerman Barat juara Euro 1972  dia hanyalah pemain cadangan. Sebaliknya Deschamps mengkapteni Prancis saat juara Euro 2000.

2. Teka-teki N’Golo Kante

Deschamps memiliki dua formasi selama turnamen ini, yakni 4-2-3-1 dan 4-3-3 yang sering dipakai bersamaan pada satu pertandingan.

Yang pertama dominan selama fase knockout dan telah mendorong keluarnya permainan terbaik Antoine Griezmann, sebaliknya membatasi gerak Paul Pogba. Formasi kedua membuat Pogba lebih punya banyak kebebasan, sebaliknya membuat Griezmann kurang efektif.

Namun penampilan luar biasa Griezmann menunjukkan Deschamps sudah benar menempatkan dia di posisi tengah di belakang Olivier Giroud, namun kendati dia mencetak dua gol saat menang 2-0 atas Jerman pada semifinal, dua gelandang Pogba dan Blaise Matuidi tersisih dan Prancis beruntung bisa memimpin pada babak pertama.

Ketika N’Golo Kante masuk pada babak kedua untuk mengobah formasi menjadi 4-3-3, Pogba menciptakan gol kedua pada 60 detik. Dan inilah masalah Deschamps. Dengan Cristiano Ronaldo dan Nani menjadi ujung tombak kembar, ditambah si pemecah kebuntuan Renato Sanches, maka Kante mesti dimasukkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement