REPUBLIKA.CO.ID, SAINT-DENIS -- Bagi Islandia, menghadapi Prancis di Piala Eropa 2016, yang bertabur pemain bintang membuktikan kelas mereka masih tertinggal jauh. Namun, Islandia meninggalkan turnamen utama pertamanya dengan kepala tegak.
"Kami kecewa namun masih merasa sangat bangga," kata kapten Aron Gunnarsson usai pertandingan. "Ini merupakan pengalaman luar biasa, ini adalah kerja keras yang banyak dan para penggemar begitu fantastis. Mereka tetap bernyanyi, ini luar biasa".
Sebelum pertandingan, Islandia mendapat pujian karena pertahanan rapat mereka sedangkan Prancis kesulitan mencetak gol-gol pada babak pertama, di mana enam gol yang mereka ukir pada pertandingan-pertandingan sebelumnya didapat setelah turun minum.
Bagaimanapun, itu hanya masalah waktu, sebelum kedua "kebiasaan" itu terhapus, ketika Prancis menemukan lubang-lubang pada pertahanan Islandia yang sebelumnya begitu kokoh.
Baca juga: Bantai Islandia 5-2, Prancis Bertemu Jerman di Semifinal
Setelah bertahan dengan sangat baik saat melawan Inggris, Islandia tertinggal 0-2 dalam rentang waktu 20 menit melalui dua trik paling tua dan paling sederhana di buku teks sepak bola.
Harapan Islandia untuk memperpanjang laju dongengnya dengan kekalahan 2-5 dari Prancis. Sebaliknya, Les Bleus bakal melawan rival lamanya Jerman pada semifinal Piala Eropa 2016 di Marseille pada Kamis (7/7).