Kamis , 23 Jun 2016, 12:57 WIB

Kementan Segera Distribusikan Mesin Pertanian Terbaru

Red: Taufik Rachman
Antara/Oky Lukmansyah
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memperhatikan proses panen padi menggunakan mesin Combine Harvester saat panen raya di Desa Babadan, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (31/3).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memperhatikan proses panen padi menggunakan mesin Combine Harvester saat panen raya di Desa Babadan, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pertanian akan segera mendistribusikan secara gratis sedikitnya masing-masing 100 unit untuk dua mesin pertanian terbaru kepada petani di beberapa wilayah di Indonesia, untuk membantu pertanian jagung dan padi.

"Kami ingin mesin-mesin tersebut bisa didistribusikan ke petani sampai akhir tahun 2016," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman ketika meluncurkan alat dan mesin pertanian terkini di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Balitbangtan, Serpong, Tangerang, Kamis.

Amran menuturkan distribusi tersebut adalah yang pertama sebelum tahun berikutnya akan disebar ke wilayah-wilayah lain. Sebagai awal, daerah yang akan mendapatkan mesin gratis dari pemerintah adalah Jawa Timur dan Sulawesi yang produksi jagungnya dianggap cukup tinggi.

Adapun mesin terbaru yang akan didistribusikan itu adalah mesin panen multi komoditas untuk jagung dan padi serta mesin olah tanah amfibi, hasil?pengembangan terbaru Kementerian Pertanian yang dapat menekan biaya produksi hingga 65 persen.

"Dari sebelumnya Rp3 juta perhektare, bisa menjadi sekitar Rp800 ribu," kata Amran.
Pemerintah sendiri akan membeli mesin tersebut dengan harga sekitar Rp300 juta untuk mesin panen jagung dan padi, serta Rp200 juta untuk mesin olah tanah amfibi.

Dengan asumsi 100 unit permesin, pemerintah mengeluarkan biaya sekitar Rp50 miliar. Amran menuturkan anggaran itu akan diambil dari internal kementerian.

"Setelah para petani merasakan manfaatnya, pemerintah tidak akan menutup kemungkinan untuk melakukan ekspor mesin ini," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Amran juga memberikan apresiasi kepada 10 orang peneliti yang mengembangkan ide dan konsep yang berujung pada diproduksinya alsintan baru.

Selain dua mesin yang sebelumnya disebutkan, Kementan juga menghasilkan mesin penanam jagung yang kapasitasnya delapan jam perhektare.

Ketiga mesin itu diproduksi dengan komponen lokal hingga 80 persen.

"Pemerintah akan mengusahakan kenaikan pangkat dan memberikan apresiasi sebesar Rp100 juta bagi 10 orang pengembang mesin-mesin terbaru ini," tutur Amran.

Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Astu Unadi pun berterima kasih atas penghargaan pemerintah terhadap jerih payah jajarannya.

"Ide mesin dan pengembangan konsep ini memang berasal dari 10 orang, tetapi dibantu 70 orang teknisi," ujar Astu, sembari menegaskan sanggup menghasilkan ratusan unit mesin pada tahun 2016 seperti yang ditargetkan Mentan.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan