REPUBLIKA.CO.ID, LYON -- Horor. Demikian ungkapan Pelatih Portugal Fernando Santos menanggapi dua kali hasil seri yang diraih timnya pada fase penyisihan Piala Eropa 2016 sejauh ini. Meski belum pernah kalah, namun Portugal yang punya mesin gol paling gahar di daratan Eropa, Cristiano Ronaldo, memang layak gundah.
Kemenangan yang luput didapat meski melawan tim-tim dengan kualitas bukan jempolan seperti Islandia dan Austria tentu memberikan dampak terhadap kepercayaan diri. Khususnya bagi Ronaldo.
Sang megabintang sekaligus kapten Portugal ini datang ke Prancis berstatus bomber paling subur di ajang antarklub Eropa, Liga Champions 2015/2016. Bersama Real Madrid, Ronaldo punya catatan gol yang niscaya membuat bulu roma kiper-kiper di Piala Eropa merinding. Total, pemain berjuluk CR7 ini membuat 16 gol yang berbuah trofi bagi timnya.
Ronaldo bak roket, dia melesat sendirian di daftar top skor Liga Champions. Jumlah golnya yang hingga dua digit itu hanya bisa didekati oleh striker Bayern Muenchen asal Polandia, Robert Lewandowski dengan sembilan gol.
Namun, catatan yang terukir dengan rasio 69 menit per gol itu seolah tak berbekas ketika Ronaldo tampil di level negara. Sejauh ini, pemain yang punya rekor 30 hattrick di Liga Spanyol tersebut masih tumpul.
Santos pun berharap pemain yang ia tunjuk sebagai komandan timnya di lapangan itu bisa berbuat lebih banyak pada laga terakhir penyisihan. Melawan Hungaria di Stadion Parc Olympique Lyonnais, beberapa jam lagi Rabu (22/6) WIB, tenaga Ronaldo dibutuhkan agar dapat membawa Portugal melangkah ke babak 16 besar.
Saat ini Selecao masih terdampar di peringkat ketiga Grup F dengan sepasang poin, tertinggal dua angka dari Hungaria yang memimpin klasemen. Portugal harus menang agar raihan poin mereka tidak bisa dilampaui oleh Islandia (peringkat kedua, dua poin) dan Austria (peringkat empat, satu poin).
“Saya sangat yakin Ronaldo akan membuat gol melawan Hungaria, bila melihat usahnya di lapangan ini hanya masalah waktu untuknya,” kata Santos dikutip dari FourFourTwo, Rabu.
Pelatih yang pernah mempersembahkan gelar juara liga untuk Porto pada musim 1998/1999 ini memang pantas untuk tetap yakin kepada sosok Ronaldo. Dikutip dari Opta, Ronaldo benar-benar melakukan usaha keras untuk bisa menjebol jala dua lawan Portugal sebelumnya.
Seperti berkerja sendirian, kontra Islandia Ronaldo melepaskan sepuluh tembakan sedangkan di depan gawang Austria, dia melakukan 20 kali percobaan. Total 30 tembakan yang Ronaldo lepaskan dalam dua partai terakhir Portugal ini sangatlah dahsyat.
Jangankan disamai oleh seorang pemain, jumlah tembakan Ronaldo sejauh ini bahkan tak bisa didekati oleh tim manapun di Piala Eropa 2016. Maka tak heran, Santos merasa apa yang terjadi kepada timnya dalam dua laga terakhir seperti kisah horor. Pelatih 61 tahun ini tak ingin, kisah serupa tertulis pada laga kontra Hungaria nanti.
“Horor yang terjadi saat melawan Islandia dan Austria tak boleh terulang. Para pemain akan membantu Ronaldo untuk bisa menuntaskan rasa penasarannya (dalam mencetak gol),” kata Santos.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
