Selasa 21 Jun 2016 22:20 WIB

LAPAN-IPB Satellite Siap Diluncurkan

LAPAN-IPB Satellite siap diluncurkan dari Pusat Antariksa Sahawatish A Shriharikota, India,  Rabu (22/6/2016)  pukul 10.55 WIB.
Foto: Dok IPB
LAPAN-IPB Satellite siap diluncurkan dari Pusat Antariksa Sahawatish A Shriharikota, India, Rabu (22/6/2016) pukul 10.55 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – LAPAN-IPB Satellite (LISAT)  siap diluncurkan.  Satelit ini rencananya akan diluncurkan dari Pusat Antariksa Sahawatish A Shriharikota, India,  Rabu (22/6/2016) dini hari pukul 03.55 waktu setempat atau pukul 10.55 WIB.

Siaran pers Institut Pertanian Bogor (IPB)  yang diterima Republika, Selasa (21/6/2016) malam menyebuktan, LAPAN-IPB merupakan satelit yang memiliki berat 115 kilogram. “Satelit ini membawa misi penginderaan jauh eksperimental untuk memantau sumberdaya pangan,” kata Kepala Kantor Hukum, Promosi dan Humas IPB Yatri Indah Kusumastuti.

Yatri menambahkan, dengan kemampuannya, LAPAN-IPB akan mampu mengidentifikasi tutupan dan penggunaan lahan serta pemantauan lingkungan.  “Satelit juga mengemban misi pemantauan kapal laut,” ujar Yatri.

 

Yatri menambahkan, muatan pengindera satelit LAPAN-IPB yang berupa empat  bands multispectral imager beresolusi 18 meter dengan swath 100 kilometer, adalah gagasan dari IPB. “Muatan inilah yang akan dimanfaatkan untuk memantau tanaman pangan,” tutur Yatri.

Yatri menjelaskan, LAPAN-A3/IPB Satellite dikembangkan atas kerja sama LAPAN dan IPB untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, perancangan dan pembangunan satelit oleh bangsa Indonesia. Hal itu bertujuan  agar bangsa Indonesia menguasai teknologi ini, baik untuk tujuan eksperimental maupun operasional.

 

“LAPAN bertanggung jawab dalam desain, pengembangan, peluncuran, sampai penerimaan data satelit.  IPB bertanggung jawab dalam pengembangan algoritma, pemanfaatan, dan aplikasi data satelit untuk ketahanan pangan nasional dan monitoring lingkungan,” papar Yatri.

Yatri menyebutkan, pengembangan satelit ini juga merupakan upaya mewujudkan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian. Teknologi satelit akan mendukung akurasi data dalam perencanaan masa tanam lahan persawahan yang akan berimplikasi langsung pada peningkatan ketahanan pangan.

 

“Hal ini tentunya akan membantu pemerintah dalam menentukan berbagai kebijakan terkait pangan, misalnya terkait impor beras,” kata Yatri seraya menambahkan Rektor  IPB Herry Suhardiyanto bersama Wapres Jusuf Kalla akan menyaksikan  peluncuran satelit tersebut di Pusteksat Lapan Ranca Bungur, Bogor, Jawa Barat.  Masyarakat juga bisa menonton peluncuran satelit itu via web, yakni http://webcast.gov.in/live/ dan http://www.ddindia.gov.in/DDNational/Pages/Default.aspx

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement