Ahad , 12 Jun 2016, 05:41 WIB

Kemenpar Bidik Yachters Cina dan Hong Kong

Red: Heri Ruslan
Kementerian Pariwisata
Wonderful Indonesia
Wonderful Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Guna mengejar target kunjungan wisatawan asal Cina sebanyak 1,7 juta orang dan 125 ribu wisatawan dari Hong Kong pada 2016, Kemepar akan mempromosikan Wonderful Indonesia pada Komunitas Yachter di Cina dan Hong Kongpada pertengahan Juni 2016.

Di Negeri Panda itu, kementerian yang dinakhodai Arief Yahya itu akan menggelar promosi di Komunitas Yachter Cina di Shanghai pada 13 Juni 2016. Bidikannya, Shanghai Marina Club, yang punya selera dengan yachts. Setelah itu, promosi juga akan digelar di Guangzhou dan target yang dibidik adalah Nansha Marina Club. Agenda promosi di Guangzhou digelar pada 15 Juni 2016.

Bidikan promosi lainnya adalah Hong Kong. Tim Kemenpar akan berpromosi di Heben Haven Yacht Club pada 17 Juni 2016. Di tiga tempat tadi, Kemenpar bakal memperkenalkan wisata bahari seperti bentang pantai, keindahan bawah laut, termasuk keanekaragaman hayati, serta wisata antarpulau dengan yacht.

“Dua per tiga terumbu karang dan keragaman hayati dunia ada di Indonesia. Rugi besar kalau tidak bisa meyakinkan komunitas yacht di Shanghai, Guangzhou dan Hong Kong untuk menyelami wisata bahari di Tanah Air,” papar I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata dalam keterangannya, Sabtu (11/6).

Di Tiongkok dan Hong Kong, Kemenpar akan memperkenalkan daya tarik pariwisata Indonesia melalui destinasi-destinasi wisata bahari di Indonesia. Khusus Tiongkok, Kemenpar juga menawarkan kesempatan untuk menjelajahi berbagai budaya dan destinasi budaya Indonesia lainnya sebagai negara yang memiliki kedekatan secara geografis.

“Kementerian Pariwisata akan menampilkan branding Wonderful Indonesia di berbagai materi promosi kegiatan Promosi Wonderful Indonesia pada Komunitas Yachter di Tiongkok dan Hongkong. Kementerian Pariwisata juga akan menyewa tempat untuk gathering dan cocktail reception di tiga kota di Tiongkok untuk kapasitas masing-masing sebanyak 100 orang, dekorasi tempat gathering dengan backdrop dan dekorasi untuk aktivitas promosi destinasi-destinasi wisata bahari di Indonesia,” tambah Pitana.

Sebelum promosi di Tiongkok dan Hong Kong, pemerintah sudah memangkas beragam birokrasi yang menghambat masuknya wisman ke Indonesia. Birokrasi sandar di berbagai pelabuhan di Indonesia misalnya. Sekarang tidak lagi sulit. Sudah ada Peraturan Presiden 105/2015 yang memayungi pengurusan dokumen CIQP (custom, immigration, quarantine, port) di 18 pelabuhan.

Ke-18 pelabuhan sebagai titik keluar-masuk perahu pesiar yang diatur dalam Perpres tersebut adalah: Sabang (Aceh), Belawan (Medan), Teluk Bayur (Padang), Nongsa Point Marina (Batam), Banda Bintan Telani (Bintan), Tanjung Pandan, (Belitung), Sunda Kelapa dan Ancol (Jakarta), Tanjung Beno (Bali), Tenau (Kupang), serta Kumai (Kotawaringin Barat). Selain itu, Tarakan, Nunukan (Bulungan), Bitung, Ambon, Saumlaki (Maluku Barat), Tual (Maluku Tenggara), Sorong, dan Biak. Tinggal urus secara online, semua langsung clear dalam hitungan jam.

Belum lagi kehadiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2015 tentang Bebas Visa Kunjungan (BVK) untuk 169 negara. BVK itu juga mencakup Tiongkok dan Hong Kong. Menpar Arief Yahya berharap sosialisasi Bebas Visa Kunjungan itu juga dilakukan secara aktif di berbagai Travel Mart, Sales Mission, Table Top, maupun promosi di media di sana. “Promosi visa free itu harus terus-terusan di-campaigne!” ungkap Menpar Arief Yahya.