Sabtu 11 Jun 2016 01:17 WIB

Tinju Muhammad Ali yang Robohkan Kemustahilan

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Israr Itah
Muhammad Ali
Foto:
Jenazah Muhammad Ali saat hendak dimakamkan.

Keberhasilan Ali menaklukkan ragam pandangan diskriminasi hingga kerangkeng larangan dari negara jadi awal terhapusnya praktek diskriminasi yang sebelumnya sangat parah di Amerika. Paman Sam mulai membuka pintu dan akses luas bagi seluruh kulit hitam untuk mendapatkan kesetaraan. 

Suatu hal yang sebelumnya, selama ratusan tahun sejak Amerika berdiri 4 Juli 1776 mustahil untuk diwujudkan. Sejak saat itu, Ali tak hanya dipandang sebagai olahragawan fenomenal berkulit hitam, namun lebih dari itu. Ali menabsihkan diri sebagai agen perubahan dunia yang sukses merobohkan kemustahilan dengan tinjunya.

“Mustahil hanyalah sebuah rangkaian kata yang tampak besar di antara orang-orang kerdil yang seharusnya mengeksplorasi kekuatan mereka untuk mengubah kemustahilan itu. Mustahil bukanlah sebuah fakta, tapi tak lebih dari sekedar opini. Mustahil bukan hasil dari sebuah deklarasi. Di dalamnya justru ada keberanian. Mustahil itu sementara. Mustahil itu sebenarnya sama sekali tidak ada,” ucap Ali tentang semua anggapan rasa mustahil yang terbukti bisa dirobohkannya.

Kini Ali telah tiada setelah Sang Pencipta memanggilnya 4 Juni 2016. Jenazahnya pun telah dikebumikan di tanah kelahirannya, Kentucky.  Smith yang dulu memerankan sosok Ali dalam film pun tak menampik besarnya perubahan yang ayah dari Laila Ali itu perbuat semasa hidup.

“Engkau telah mengguncang dunia. Mentorku, temanku. Kau mengubah hidup kami. Sekarang, beristirahatlah dengan tenang,” kata aktor yang Februari lalu memboikot penghargaan Oscar 2016 karena dinilai bernuansa rasialis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement