Jumat 10 Jun 2016 07:07 WIB

Penderita Diabetes Rentan Alami Luka Serius

Seorang pasien penderita diabetes tengah menyuntikkan obat insulin.
Foto: AP/Reed Saxon
Seorang pasien penderita diabetes tengah menyuntikkan obat insulin.

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Dokter spesialis Bedah Plastik Rekonsutruksi dan Estetik, Sigit Wahyu Jatmiko, mengatakan penderita diabetes rentan mengalami luka serius. "Kasus diabetes memang cukup mengkhawatirkan, bahkan setiap hari terdapat penderita diabetes yang mengalami luka, mulai luka goresan, terkenda benda hingga terjatuh," katanya dalam perkenalan +dalethyne dermozone di Surabaya, Kamis (9/6).

Ia mengatakan luka kecil pada penderita diabetes disebut ulkus. Sedangkan luka dengan kondisi parah disebut gangren. Meskipun penderita diabetes hanya luka lecet atau luka kecil, namun tidak boleh diremehkan. "Meski lukanya kecil, luka pada penderita diabetes sulit sekali disembuhkan dan rentan menjadi luka serius," kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair).

Menurut dia, luka yang terjadi akibat beberapa faktor. Salah satunya, kadar gula penderita yang tinggi menghambat penyembuhan luka, bahkan dapat memicu luka menjadi semakin kronis dan sulit disembuhkan.

"Selain itu, penyebabnya juga dari kekurangan asupan nutrisi, seperti vitamin C dan zinc maupun stres yang juga menghambat penyembuhan luka pada penderita diabetes," katanya.

Ia mencontohkan, luka yang sering terjadi pada penderita diabetes adalah ketika digigit nyamuk atau serangga. Kemudian gatal, maka luka tersebut bisa melebar dan berisiko terinfeksi kuman dan bakteri. "Luka itu moist, tidak kering dan basah. Cara perawatannya pun tergantung kondisi luka, jika luka itu kering, maka perawatannya juga menggunakan obat kering," tuturnya.

Penemu dan CEO Dermozone, Kayapan Satya Dharshan menambahkan melalui inovasi ekstrak virgin olive oil atau minyak zaitun, pihaknya memberikan terobosan baru dalam penyembuhan luka bagi masyrakat. "Produk kami telah diuji di Inggris dan India untuk mendapatkan validasi yang kuat, dalam membuktikan kemampuannya mengelola luka. Yaitu dari luka kecil seperti luka bekas garukkan, luka gores, luka bakar hingga luka berat yang dipicu dari faktor diabetes," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement