Kamis 09 Jun 2016 12:13 WIB

RSCM Resmikan Poliklinik Diabetes Terpadu

Rep: Aprilia Safitri Ramdhani/ Red: Indira Rezkisari
Divisi Metabolik Endokrin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Sun Life Financial Indonesia secara resmi membuka Poliklinik Edukasi Diabetes Melitus Terpadu di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rabu (8/6).
Foto: dok Sunlife
Divisi Metabolik Endokrin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Sun Life Financial Indonesia secara resmi membuka Poliklinik Edukasi Diabetes Melitus Terpadu di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rabu (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes merupakan salah satu penyakit degeneratif yang cukup banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Meski begitu, seringkali masyarakat tidak mengetahui dengan benar bagaimana cara menanganinya

Mereka cenderung lebih memilih untuk mengobati penyakitnya melalui pengobatan alternatif atau bahkan mendiamkan penyakitnya, ketika kondisinya sudah dirasa cukup parah barulah mereka sadar untuk memeriksakan diri ke dokter. Jika pasien datang dalam kondisi tersebut, dokterpun menjadi sulit untuk mengobatinya.

Untuk itu, dibutuhkan edukasi yang lebih mendalam kepada masyarakat agar lebih sadar dalam mengobati penyakit diabetes yang dideritanya. Dalam mewujudkan hal tersebut, Divisi Metabolik Endokrin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Sun Life Financial Indonesia secara resmi membuka Poliklinik Edukasi Diabetes Melitus Terpadu di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Menurut Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia, Elin Waty tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mencoba mengurangi jumlah munculnya kasus diabetes mellitus (DM), serta untuk meningkatkan kualitas hidup para pasien penderita DM di Tanah Air. Inisiatif ini dijalankan dengan memberikan edukasi kepada pasien DM dan keluarga mereka serta masyarakat.

"Poliklinik Edukasi Diabetes Melitus Terpadu di RSCM akan menitikberatkan pada pasien DM dan perawatan pasien rawat jalan yang terkena komplikasi (mata dan kaki), serta konsultasi gizi bagi para pasien DM beserta keluarga mereka," ungkap Elin dalam acara peresmian Poliklinik Edukasi Diabetes Melitus Terpadu di RSCM Jakarta, Rabu (9/6).

Sementara itu menurut dr. Em Yunir, SpPD-KEMD selaku Kepala Divisi Departemen Endokrinologi dan Penyakit Dalam FKUI/RSCM, berdasarkan data tahun 2015, sebanyak 11,4 persen orang dewasa usia 20-79 tahun diperkirakan hidup dengan diabetes. Hal ini setara dengan 135-188 juta jumlah penduduk di Indonesia.

 

Dari rekam medis pasien rawat inap di RSCM sejak tahun 2007 hingga saat ini, angka kematian dan amputasinya juga terus meningkat. Ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak tahu bagaimana cara mengatasi penyakit DM nya dengan baik.

"Poliklinik ini diharapkan mampu mendukung dalam mengatur pola hidup yang lebih baik bagi pasien penderita diabetes. Kami akan membantu pasien penderita DM beserta keluarga mereka dan masyarakat,  untuk dapat lebih memahami DM lebih baik dan bagaimana cara mengatasi penyakit DM secara mandiri," tambah sang dokter.

Berdasarkan data, rata-rata sebanyak 90 persen pasien yang datang ke RSCM menderita DM tipe 2, yang muncul saat tubuh tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup untuk dapat berfungsi secara baik. Dengan kata lain, dalam kondisi ini tubuh tidak mampu bereaksi terhadap insulin yang dihasilkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement