Selasa 07 Jun 2016 07:55 WIB

Buah dan Sayur sebagai Sumber Utama Vitamin dan Mineral

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Dokter Spesialis Gizi Klinik, Samuel Oetoro (kanan) memaparkan pentingnya vitamin dan mineral bagi tubuh
Foto: Istimewa
Dokter Spesialis Gizi Klinik, Samuel Oetoro (kanan) memaparkan pentingnya vitamin dan mineral bagi tubuh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vitamin dan mineral memiliki segudang manfaat untuk tubuh. Karena itu penting sekali bagi kita untuk mengonsumsi bahan makanan yang memiliki sumber vitamin dan mineral. Salah satunya dari buah dan sayur.

Dokter Spesialis Gizi Klinik, Samuel Oetoro, mengatakan, berbagai sumber vitamin dan mineral bisa diperoleh dari konsumsi sayur dan buah yang dapat berperan membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu juga menjaga kesehatan, mencegah berbagai penyakit degeneratif dan berbagai manfaat lainnya. “Sayur dan buah penting karena sebagai sumber vitamin dan mineral yang paling banyak,” ujarnya dalam peluncuran Suplemen Multivitamin Centrum Advance belum lama ini.

Sayuran dan buah-buahan memberi kontribusi dalam membentuk pola konsumsi pangan melalui kandungannya yang kaya akan vitamin, mineral, serat, enzim pencernaan. Juga air yang diperlukan oleh tubuh manusia serta tidak terdapat pada suplemen atau produk makanan lain.

Namun sayangnya, tingkat konsumsi sayur dan buah penduduk Indonesia masih di bawah kebutuhan yang direkomendasikan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan proporsi rata-rata nasional konsumsi kurang sayur dan buah pada penduduk di atas 10 tahun mencapai 93,5 persen. Sementara itu, menurut data Litbang Departemen Pertanian 2013, tingkat konsumsi buah dan sayuran per kapita hanya sebesar 34,55 kg per tahun dan 40,35 kg per tahun.

Ini jauh di bawah rekomendasi Food Agriculture Organization (FAO). FAO menyatakan, konsumsi buah harus mencapai 73 kilogram per kapita per tahun dan standar kecukupan untuk sehat sebesar 91,25 kg per kapita per tahun. Bahkan secara global, menurut data World Health Organization (WHO) dan FAO Masalah kekurangan nutrisi vitamin dan mineral terus meluas. Diperkirakan dua miliar orang kekurangan vitamin dan mineral. Hal ini merupakan masalah kesehatan utama global, baik di negara maju maupun berkembang.

Selain sayur dan buah, jenis kacang-kacangan dan produknya seperti tempe dan tahu serta produk hewani (ikan dan alternatifnya), termasuk susu rendah lemak juga perlu dikonsumsi tubuh untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral. "Walaupun hanya diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit, namun fungsi vitamin dan mineral sebagai zat pengatur dan pelindung sangat penting untuk mendorong pertumbuhan sel-sel tubuh serta menjaga kesehatan dan kesegaran tubuh,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement