Senin 06 Jun 2016 19:07 WIB
Kelahiran Sukarno

Amerika Kita Setrika, Inggris Kita Linggis!

Mantan presiden Soekarno
Foto:

Di masa kepemimpinan Presiden Sukarno, Indonesia menjadi rebutan dua negeri adidaya, Uni Soviet dan Amerika Serikat. Maka tak heran, ketika Sukarno terlihat mesra dengan Uni Soviet, AS pun seperti kebakaran jenggot dan menuding Bung Karno bermain mata dengan Blok Timur.

Mesranya hubungan RI-Soviet waktu itu tidak dapat dipisahkan dari persahabatan akrab antara Presiden Sukarno dan Perdana Menteri Nikita Kruschev. Kruschev berbadan gemuk dan pendek. Kepalanya botak dan hanya sedikit ditumbuhi rambut yang sudah memutih. Ada persamaan antara keduanya. Setidak-tidaknya ketidaksenangan mereka terhadap PBB.

Sedangkan Kruschev pernah membuat heboh ketika berpidato di Sidang Umum PBB. Sambil berteriak mengecam AS, ia kemudian melepaskan sepatunya. Lalu berulang-ulang diketokkan ke meja tempat berpidato.

PM Kruschev dan Presiden Voroshilov pernah berkunjung ke Indonesia, seperti juga berbagai delegasi Uni Soviet lainnya. Termasuk tim sepak bola, kesenian, kebudayaan, dan film yang berkali-kali berkunjung ke Tanah Air.

Bahkan Yuri Gagarin, kosmonot pertama ke ruang angkasa, juga berkunjung ke Indonesia. Ketika Kruschev tiba di Indonesia, dari Bandara Kemayoran hingga Istana Merdeka yang jaraknya hampir 10 kilometer, lautan manusia mengelukannya di kiri kanan jalan.

Karuan saja hubungan mesra RI-Uni Soviet (US) membuat gerah AS. Kedua adidaya ini tengah bersaing untuk memengaruhi dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement