Senin 06 Jun 2016 14:00 WIB

Dosa

Red:

Buat orang yang tidak tahu dosa itu seperti apa, tanya saja pada mereka yang lagi mengalami akibatnya. Emang juga, kalau belum ada akibatnya, enak-enak saja berbuat dosa. Asyik-asyik saja. Terlena. Lalai. Dan kalau Allah tak menghentikan, bisa-bisa benar-benar tenggelam, terkubur, dan tak bisa keluar lagi dari dosa.

Kesalahan-kesalahan, relatif sama dengan dosa. Ada yang tahu bahwa itu salah, bahwa itu dosa. Dan ada yang tidak tahu. Ada yang khilaf. Ada yang kebiasaan. Ada yang mampu mengendalikan dirinya, punya rem bagus. Ada yang tidak mampu. Namun semuanya sama.

Jika sudah dilakukan atau terlakukan, akan ada akibatnya. Sedikit banyaknya tergantung Kebijakan dan Kehendak Allah, dan fair kok. Tetap tergantung besar kecilnya tingkat kesalahan dan dosa itu, juga pelaku dan semua yang terkait. Nah, di sinilah fungsinya meminta maaf. Meminta ampun. Bertobat.

Allah menjanjikan, bukan saja akan mengampuni dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan manusia bila mereka minta ampun. Seberapapun besarnya dan banyaknya. Tapi juga Allah akan menutup kesalahan-kesalahan itu dan menutup segala akibat buruk perbuatan buruk itu. Bahkan, akan mengubah keadaannya menjadi lebih baik lagi. Plus bonus-bonus lain yang harusnya bisa menyenangkan pelaku-pelaku kesalahan dan dosa.

Coba? Bukan hanya diampuni loh. Tapi juga diperbaiki kesalahan dan akibat buruknya. Diubah keadaannya menjadi lebih baik. Plus bonus pula. Tapi karena tak yakin dan tak percaya sama Allah, atau bahkan tidak tahu, maka banyak orang yang tidak bisa meninggalkan perbuatan dosa.

Apa di antara bonus itu? Lebih disayang Allah. Disebut oleh Allah, lebih beruntung. Dan rezeki orang yang bertobat, maasyaaAllah, banyak. Lebih banyak malahan. Asal mereka istiqamah dan bersedia dicuci dulu sebentar. Ridha. Ikhlas. Menerima sedikit pencucian dosa.

Lalu apa kaitannya dengan Ramadhan? Pengampunan dan penyucian itu, jauh berlipat-lipat. Besar sekali bedanya dengan di bulan-bulan biasa. Makanya, jangan disia-siakan. Geber bener ibadah-ibadah. Geber betul amalan-amalan. Cari tau. Pelajari. Dan jalankan. Marhaban ya Ramadhan. n

Hanya sedikit manusia yang punya takdir sebagai agen yang merubah zaman. Muhammad Ali salah satu di antara manusia itu.

Dia punya peran besar mengubah tatanan dunia di abad 20. Ya, orang yang kita bicarakan ini memang punya julukan si Mulut Besar.

Mulut besar yang justru menentramkan hati penduduk bumi. Dia tukang pukul yang bisa membawa perdamaian dunia. Dia menderita penyakit, tapi mampu mengobati orang lain yang sedang sakit.

Pada Sabtu (4/6) WIB, menjadi saat bagi dunia harus melepas tokoh yang telah merubah zaman ini. Ali meninggal dunia, tapi warisannya tetap kekal dalam sejarah umat manusia.

Demi mengenang kembali jasa besarnya, Republika akan menyajikan kisah berseri seputar perjuangan Muhammad Ali.

Oleh Ustaz Yusuf Mansur

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement