Senin 06 Jun 2016 13:03 WIB

ITS Sabet Lima Penghargaan Kontes Robot

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memeriksa robot rakitannya Robosoccer Ichiro di Kampus ITS, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (13/5).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memeriksa robot rakitannya Robosoccer Ichiro di Kampus ITS, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meraih lima penghargaan dalam ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) digelar di Pakuwon Trade Center pekan lalu.

Ketua LPK2HA ITS Darmaji menyebutkan, penghargaan tersebut meliputi peringkat kedua dan desain terbaik dalam kategori Kontes Robot Pemadam Api (KRPAI) beroda. Sedangkan, di kategori Kontes Robot Sepak Bola (KRSBI) dan Kontes Robot Seni Tari (KRSI), ITS menduduki peringkat ketiga, serta untuk kategori Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI), ITS mendapat penghargaan robot dengan strategi terbaik.

Robot tersebut antara lain, Al Jazari dari kategori KRPAI, Vi-Rose dari kategori KRSI, Ichiro dari Kategori KRSBI dan RI-NHA dari kategori KRAI. Menurutnya, capaian lain dalam KRI kali ini, tim mendapatkan softskill dari pembimbing.

"Softskill seperti kerja sama tim, manajerial, kepemimpinan dan komunikasi adalah nilai capaian yang tak terhingga yang didapatkan tim," ucapnya melalui siaran pers, Ahad (5/6) malam.

Darmaji menambahkan, dalam pertandingan terakhir tim robot Ichiro di KRI Nasional ini, selain mengalahkan tim R2C dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), tim Ichiro juga mencetak goal dengan cara yang unik, pada  Sabtu(4/6).

Setelah lengser di semifinal, tim robot KRSBI ITS menghadapi tim R2C yang juga tumbang melawan tim Eros dari Poloteknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Di babak pertama, masing-masing tim melakukan pertarungan sengit. Meskipun sembat kebobolan satu gol dari R2C, Ichiro dengan gesit mengubah skor menjadi satu sama.

Di babak kedua, setelah pertarungan sengit di arena R2C, hanya tersisa satu robot Ichiro yang masih berdiri dengan bola hanya beberapa senti dari gawang. Ketika menghampiri bola, robot Ichiro tersungkur di lapangan. Namun, kepala Ichiro menyundul bola dan menciptakan gol.

Pada akhir pertandingan, Ichiro berhasil meraih juara tiga dengan skor akhir 3-1. Sementara itu, tim Eros dari PENS ternyata juga harus merelakan gelar jawara KRSBInya kepada tim Barelang yang tampil gemilang di sesi final KRI tahun ini.

Robot pemadam api beroda ITS, Al Jazari memecahkan rekor pertandingan KRI. Al Jazari berhasil menyelesaikan misi level tiga hanya dalam waktu 37 detik, pada Sabtu (4/6). Meskipun sempat tersandung misi di kesempatan kedua pada Jumat(3/6), Al Jazari berhasil membalaskan kekalahannya dengan merebut rekor tercepat dari tim Effiro PENS yang menyelesaikan misi dengan rekor 70 detik. Hingga akhir putaran ketiga, Al Jazari berhasil memegang rekor tercepat selama pertandingan KRI Nasional tahun ini.

Robot tari ITS, VI-Rose paling sensitif terhadap suara. Robot ini selalu berhenti paling cepat jika musik dihentikan, pada pertandingan Sabtu(4/6). Hal ini terlihat pada dua kali putaran final KRI kategori KRSTI. Di putaran pertama, tim robot Erisa dari PENS, tim dari UNESA dan Universitas Sam Ratulangi butuh tiga detik untuk menghentikan tariannya ketika musik berhenti. Sedangkan robot KRSTI ITS mampu berhenti dalam waktu dua detik saja.

Di putaran kedua, tim PENS dan UNESA butuh waktu lebih dari lima detik untuk berhenti. Sedangkan tim VI-Rose hanya butuh waktu dua detik.

Hal itu menjadi keunggulan dalam kompetisi KRI, karena ketapatan waktu berhenti dan menari lagi merupakan salah satu faktor penilaian wajib. Namun dalam kontes robot penari tari topeng betawi ini, robot tari tim ITS hanya meraih juara ketiga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement