Ahad 05 Jun 2016 07:00 WIB

Ajaran Menyimpang Syekh Siti Jenar Lawan Penyebaran Islam

shalat tahajud/ilustrasi
shalat tahajud/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Sejarawan keturunan Jerman, Adolf Heuken SJ, dalam buku "Masjid-masjid Tua" di Jakarta, menulis tiada masjid di Jakarta sekarang ini yang diketahui sebelum 1640-an. Dia menyebutkan Masjid Al-Anshor di Jalan Pengukiran II, Glodok, Jakarta Kota, sebagai masjid tertua yang sampai kini masih berdiri. Masjid ini dibangun orang Moor artinya pedagang Islam dari Koja (India).

Sejarah juga mencatat pada Mei 1619, ketika VOC menghancurkan Keraton Jayakarta, termasuk sebuah masjid di kawasannya. Letak masjid ini beberapa puluh meter di selatan Hotel Omni Batavia, di antara Jalan Kali Besar Barat dan Jalan Roa Malaka Utara, Jakarta Kota.

Untuk mengetahui sejak kapan penyebaran Islam di Jakarta, menurut budayawan Betawi, Ridwan Saidi, bisa dirunut dari berdirinya Pesantren Quro di Karawang pada 1418. Syekh Quro atau Syekh Hasanuddin, berasal dari Kamboja.

Mula-mula maksud kedatangannya ke Jawa untuk berdakwah di Jawa Timur, namun ketika singgah di pelabuhan Karawang, Syekh urung meneruskan perjalanannya ke timur. Ia menikah dengan seorang gadis Karawang, dan membangun pesantren di Quro. Makam Syekh Quro di Karawang sampai kini masih banyak diziarahi orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement