Rabu 25 May 2016 08:43 WIB

Pelajar Indonesia di Inggris Diminta Aktif Terlibat Diskusi Publik

Kegiatan workshop yang digelar oleh Persatuan Pelajar Indonesia Cranfield dan Komunitas staf akademik dan pelajar Indonesia di Cranfield University, UK
Foto:

Tercatat lebih dari 50 peserta ikut dalam pelatihan ini, berasal dari sejumlah universitas bergengsi seperti Universitas Oxford, Imperial College London, Universitas Manchester, Universitas Nottingham, Universitas Loughborough dan Universitas Liverpool. Workshop ini terselenggara atas  kerjasama dengan Bank Indonesia, dan dukungan Universitas Cranfield serta Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Berbeda dari kegiatan sebelumnya, CRISCOM Workshop tidak hanya menyajikan rangkaian acara yang berhubungan dengan empat hal mendasar terkait riset seperti kajian literatur, metodologi penelitian, penulisan akademik, dan presentasi ilmiah.

Pada kegiatan hari kedua, 21 Mei 2016, penyelenggara membuka kesempatan bagi para peserta untuk mempublikasikan hasil penelitian mereka di jurnal internasional yang akan terbit dalam edisi khusus tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Penyelenggara juga mengemas mata acara bertajuk "Meet the Editors" dimana peserta dapat bertemu langsung dengan editor dari special issue tersebut untuk mempelajari bagaimana agar hasil riset mereka dapat diterima dan dipublikasikan oleh jurnal internasional.

Dr Benny Tjahjono, salah satu dosen senior di bidang logistics dan supply chain di Universitas Cranfield yang menjadi editor jurnal tersebut menuturkan, kendala utama yang dihadapi peneliti muda adalah mencari cara untuk menerbitkan tulisan di jurnal internasional.

Karena itu, dalam sesi Meet the Editor pada 21 Mei 2016, dirinya memberi penjelasan dan tips bagi akademisi Indonesia untuk bisa memublikasikan artikel dalam edisi khusus ini.

"Special issue ini dirancang bukan saja untuk mengangkat topik MEA, tetapi juga untuk membantu meningkatkan jumlah dan kualitas publikasi ilmiah peneliti Indonesia di dunia internasional. Jadi ya harus dimanfaatkan oleh akademisi Indonesia secara maksimal," urai Benny yang juga merupakan pendiri CRISCOM ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement