Selasa 24 May 2016 23:33 WIB

Wakil Mahaka Media Juara Liga Bulu Tangkis Wartawan

Bulutangkis Indonesia kembali gagal.
Bulutangkis Indonesia kembali gagal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liga Bulu Tangkis Wartawan (LBW) secara resmi ditutup oleh dua orang deputi Menpora di Lapangan Bulu Tangkis, Kemenpora, Jakarta, Selasa (24/5). Liga ini merupakan ajang silaturahim sekaligus olahraga bagi jurnalis yang selama ini berkecimpung di sekitar Senayan

Selain Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta dan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S Dewa Broto, penutupan LBW ke-12 ini juga dihadiri Wasekjen PP PBSI Achmad Budiarto, Ketua SIWO Raja Parlindungan Pane dan perwakilan sponsor pendukung.

"Ajang ini sangat baik karena wartawan bisa saling bersilaturahim dan berolahraga supaya sehat, sekaligus merasakan atau membayangkan bagaimana beratnya perjuangan atlet-atlet saat berkompetisi atau bertanding membela negara. Selamat kepada para juara!" kata Raden Isnanta.

LBW 2016 diikuti puluhan wartawan dari berbagai media dan berlangsung sejak akhir April lalu. LBW berlangsung sekitar sebulan dengan jadwal tanding seminggu dua kali, Selasa dan Kamis dengan format setengah kompetisi. Dibagi ke dalam dua divisi.

Juara Divisi 1 direbut oleh perwakilan Mahaka Media, Fitriyanto yang bekerja di Harian Indonesia. Berpasangan dengan Dede Hermawan (Rakyat Merdeka), wartawan koran berbahasa Mandarin ini menjadi yang terbaik. Sementara juara Divisi 2 diraih wakil Tabloid Bola, Erly Bahtiar dan Roosyudhi Priyanto.

Gatot menegaskan bahwa bulu tangkis merupakan salah satu cabang olahraga andalan Indonesia. Untuk itu proses pembinaan harus dilakukan secara berjenjang sesuai dengan program.

"Dengan adanya kompetisi ini, selain menjadi ajang silaturahmi dan berolahraga, tentu wartawan juga bisa memberikan masukan-masukan kritis agar cabor bulu tangkis kita terus meningkatkan prestasi," kata Gatot.

Sementara itu, Ketua SIWO PWI Pusat Raja Pane memberikan masukan agar lebih banyak wartawan lagi yang bisa ikut LBW. Terutama wartawan-wartawan muda.

"Wartawan yang muda biasanya memang sangat semangat liputan dan kadang lupa olahraga. Tentu saja lebih baik jika mereka tetap menyempatkan diri berolahraga," kata pria yang juga anggota Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement