REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia Prof Dr Tamrin Amal Tomagola mengatakan setiap suku di Indonesia perlu menyusun kamus bahasa daerah masing-masing agar bahasa lokal tidak punah.
"Penting sekali. Bahasa (daerah) kan hanya dari mulut ke mulut. Kalau tidak ada kamus, bisa punah," kata Tamrin, Senin (16/5).
Dia berpendapat Indonesia yang multikultural juga harus menumbuhkan bahasa daerah selain bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Untuk menumbuhkan bahasa daerah tersebut, lanjut Tamrin, maka diperlukan adanya kamus sebagai acuan.
Tamrin mengkhawatirkan bahasa lokal suku-suku kecil di Indonesia bisa menghilang apabila tidak terdokumentasi dalam bentuk kamus.
"Kalau suku-suku besar seperti sunda, jawa kan sudah ada. Betawi sedang menyusun. Kalau suku-suku kecil ini yang sepertinya lama-lama bisa punah. Penelitian di LIPI itu meramalkan punahnya bahasa-bahasa lokal. Itu penting sekali," ujar Tamrin.
Tamrin menjelaskan sekarang ini penguasaan bahasa daerah mulai memudar di masyarakat, khususnya di kalangan muda. Tamrin menyebut hal itu sebagai tantangan bagi masyarakat adat agar bahasa lokal yang penduduknya mulai berkurang masih mampu menyumbangkan perbendaharaan kata.
"Memang perlu diupayakan pada dinas-dinas pendidikan di setiap daerah untuk menambah muatan lokal, seperti ditambah dengan pengetahuan kuliner daerah atau bahasa-bahasa daerah," kata Tamrin.