Ahad , 15 May 2016, 16:34 WIB

Tak Laku di Pasaran, Stok Pupuk Kujang Penuhi Jalan Raya

Rep: ita nina winarsih/ Red: Taufik Rachman
Republika/Ita Nina Winarsih
Pupuk Urea yang diproduksi PT Pupuk Kujang Cikampek, stoknya menumpuk. Saat ini, Urea yang dikemas dalam karung berisi 50 kilogram ini, berjajar rapih memenuhi ruas Jl A Salmon Mustofa, PT Pupuk Kujang Cikampek, sebanyak 8.000 ton, Ahad (15/5). (Republika/
Pupuk Urea yang diproduksi PT Pupuk Kujang Cikampek, stoknya menumpuk. Saat ini, Urea yang dikemas dalam karung berisi 50 kilogram ini, berjajar rapih memenuhi ruas Jl A Salmon Mustofa, PT Pupuk Kujang Cikampek, sebanyak 8.000 ton, Ahad (15/5). (Republika/

REPUBLIKA.CO.ID,  CIKAMPEK -- Pupuk Urea milik PT Pupuk Kujang Cikampek menumpuk. Saking surplusnya, pupuk tersebut telah memenuhi ruas jalan di sekitaran akses masuk ke lingkungan pabrik. Saat ini, pupuk yang terparkir di ruas jalan itu mencapai 8.000 ton.

Direktur Utama PT Pupuk Kujang Cikampek Nugraha Budi Eka Irianto mengatakan, saat ini stok pupuk bersubsidi memang sangat banyak. Sebab, pabrik sedang berfokus pada produksi pupuk urea. Mengingat, pupuk nonsubsidi produk Kujang kalah bersaing dengan pupuk dari Cina.

"Ketimbang merugi, gara-gara memproduksi pupuk nonsubsidi, jadi produksinya difokuskan ke pupuk subsidi dulu," ujarnya, kepada Republika, Ahad (15/5).

Menurut Anto (sapaan akrab Dirut Kujang), saat ini harga dunia terhadap pupuk sedang jatuh. Karena itu, Kujang kesulitan melepas pupuk nonsubsidi ke pasaran. Terlebih lagi, pupuk nonsubsidi yang diproduksi Kujang kalah bersaing dengan pupuk impor asal Cina.

Kalah bersaingnya tentu dari segi harga. Sebab, harga pupuk yang diproduksi Kujang lebih mahal. Hal itu daripada gas yang dipakai Kujang untuk memproduksi pupuk juga lebih mahal daripada gas yang dibeli sama pabrik pupuk asal Cina.

Dengan begitu, lanjut Anto, pihaknya lebih berfokus pada produksi pupuk bersubsidi saja meski dampaknya saat ini stok pupuknya melimpah. Karena, setiap hari dua pabrik Kujang memproduksi pupuk sampai 3.000 ton. "Yang disimpan di lingkungan pabrik saja sudah 8.000 ton," ujarnya.

Akan tetapi, bagi petani kondisi ini diuntungkan. Sebab, pupuk bersubdisi akan selalu tersedia, kapanpun petani membutuhkannya. Dengan begitu, tak perlu khawatir akan kelangkaan pupuk Urea. Stok pupuk yang melimpah ini, lanjutnya, untuk mendukung kebutuhan pada musim tanam gadu.

Sementara itu, Manajer Humas PT Pupuk Kujang Cikampek, Ade Cahya Kurniawan, mengatakan, saat ini total stok pupuk mencapai 172 ribu ton. Terdiri atas, 86 ribu ton tersedia di gudang lini tiga di seluruh Jabar. Kemudian, 14 ribu ton tersedia di gudang lini tiga di Banten. Serta, di sekitaran pabrik mencapai 72 ribu ton.

"Stok ini, bisa mencukupi kebutuhan pupuk empat bulan ke depan," ujarnya.

Secara terpisah, Ketua HKTI Kabupaten Karawang Endjam Djamsir mengaku, saat ini keterserapan pupuk di kalangan petani normal. Bahkan, stoknya juga banyak. Jadi, tidak ada masalah dengan pupuk bersubsidi.

"Saat ini, luasan lahan yang sudah tanam di musim gadu mencapai 30 persen dari 97 ribu hektare total areal sawah di Karawang," jelasnya.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan