Jumat 13 May 2016 15:12 WIB

Mahasiswa Latih Petani Sistem Pertanian Aquaponik

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petani melintas di lahan pertanian tumpang sari yang ditanami bibit cabai dan sayuran selada di Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (22/4).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Petani melintas di lahan pertanian tumpang sari yang ditanami bibit cabai dan sayuran selada di Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Lima mahasiswa UGM memberikan pelatihan sistem pertanian aquaponik kepada para petani di Kecamatan Sanden, Bantul, DIY. Mereka adalah Bima Sakti V P dan Hengky Anang Wijaya dari D3 Elektronika dan Instrumentasi Sekolah Vokasi, Rahma Firdiana Nurnahar ( Fakultas Pertanian), Rima Darmawanti (FTP), dan Rian Nur Hidayat (FEB) yang tergabung dalam tim Aloevera.

Mahasiswa yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) itu mencoba memberdayakan masyarakat Desa Pucanganom 1, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, DIY melalui pertanian aquaponik. Mereka memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga setempat dalam menerapkan teknik pertanian aquaponik.

Sistem aquaponik merupakan pertanian yang memadukan budidaya ikan air tawar dengan tanaman sayuran dan buah-buahan. Teknologi budidaya sistem aquaponik ini dapat dilakukan di lahan sempit dan sedikit air. Bima Sakti menuturkan, pelatihan tersebut dilakukan dalam rangka mendorong masyarakat Pucanganom untuk menerapkan sistem pertanian yang efisien.

Di bawah bimbingan dan pendampingan tim Aloevera, masyarakat telah membangun sebuah rumah kaca dan kolam ikan untuk pertanian aquaponik. “Ikan yang dibudidayakan adalah ikan lele. Sedangkan untuk tanaman yang dikembangkan antara lain sawi kriting, selada, seledri, kangkung, cabai, terong, tomat, dan daun bawang,” tutur Bima, Jumat (13/5).

Selain memberikan pelatihan pertanian aquaponik, mahasiswa juga memberikan pelatihan hidroponik. Adapun pelatihan yang diberikan berupa pembibitan, pemeliharaan, hingga panen. Bima Sakti mengatakan, pelatihan yang telah berlangsung pada 11 Mei itu diikuti enam perwakilan pemuda Pucanganom.

Dalam pelaksanaan pelatihan mereka menggandeng salah satu perusahaan pertanian yang fokus pada aquaponik dan hidroponik di wilayah Sleman.

“Harapannya melalui pelatihan ini bisa memberikan tambahan pengetahuan kepada warga terkait proses pembibitan, peremajaan sayuran sampai masa panen sayuran dan manajemen waktu,” terang Bima.

Selain itu, pelatihan tersebut juga diharap dapat menciptakan sumber daya manusia yang terampil dalam menjalankan pertanian aquaponik. Dengan begitu, sistem pertanian ini diharap mampu meningkatkan  kesejahteraan masyarakat, serta medongkrak potensi agrowisata dan agribisnis di Desa Pucanganom. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement