Kamis 05 May 2016 08:57 WIB

Gadis Kecil di HK Menangis Darah, Ini Penjelasannya

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Air mata menangis
Foto: pdpics
Air mata menangis

REPUBLIKA.CO.ID, Kasus anak gadis berusia 11 tahun yang mengeluarkan air mata darah mungkin merupakan salah satu kasus tak biasa yang ditangani oleh para dokter di Hong Kong. Akan tetapi, setelah meneliti lebih jauh, para dokter berhasil menguak 'misteri' penyebab air mata berdarah pada sang anak.

Kasus ini bermula saat seorang gadis kecil yang tidak disebutkan namanya dibawa ke dokter. Gadis kecil asal Hong Kong tersebut menunjukkan gejala pembengkakan pada kelopak mata bagian atasnya.

Mulanya, dokter mengira bahwa sang anak menderita chalazion dan memberikan antibiotik pada sang anak. Gadis kecil tersebut pun kembali dibawa pulang ke rumah. Akan tetapi, keesokan menjadi pagi yang mengerikan karena sang anak mulai mengeluarkan air mata darah.

Anak gadis tersebut pun langsung dilarikan ke dokter spesialis mata. Tak menunggu waktu lama, anak tersebut segera melakukan pemeriksaan CT Scan di bawah pengawasan para dokter. Hasil CT Scan kemudian menunjukkan bahwa ada luka di bagian atas mata sang anak. Bagian luka tersebut terlihat diisi oleh cairan dan memiliki sisi yang keras.

Berdasarkan hasil CT Scan tersebut, dokter memprediksi bahwa sang anak mungkin memiliki kista di bagian atas mata. Kista ini, terang para dokter, dapat mempengaruhi daya pengelihatan sang anak.

Tak berhenti di situ, dokter ahli mata yang menangani sang anak pun kembali memeriksa langsung luka yang nampak pada hasil CT Scan. Pemeriksaan langsung itu kemudian mengejutkan semua orang termasuk sang dokter ahli mata.

Ketika dokter mata membalik kelopak mata sang anak, sebuah lensa kontak langsung keluar. Ibu dari anak gadis tersebut kemudian teringat bahwa ia sempat kehilangan lensa kontak miliknya. Akan tetapi itu telah terjadi sejak dua tahun lalu. Itu berarti lensa kontak milik sang ibu telah berada di balik kelopak mata sang anak sejak dua tahun lalu.

Meski penyebab air mata berdarah sudah terungkap, dokter mata menilai bahwa cukup sulit untuk mediagnosa lensa kontak pada sang anak. Terlebih jika tidak diberikan kronologi yang lengkap dalam proses pemeriksaan. Hal ini, menurut dokter, dapat menyebabkan kesalahan diagnosa seperti yang terjadi pada kasus anak gadis yang menangis air mata darah ini.

Sayangnya, tidak ada penjelasan lebih lanjut dari sang dokter terkait kondisi sang anak. Dokter pun tidak menjabarkan apa yang terjadi pada pengelihatan sang anak pascatemuan lensa kontak tersebut, dikutip dari Daily Mail.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement