Selasa 12 Apr 2016 14:23 WIB

Mengenang Sukarno Merobohkan Rumah Proklamasi di Bilangan Pegangsaan Jakarta.

Sukarno enggan dikultuskan

Rumah Soekarno di PegangsanTimur tempat proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada 18 Agustus 1945. Rumsh ini sebenarnya sumbangan saudagar keturunan Arab-Yaman, Yusuf Martak.
Foto: Arsip Nasional
Rumah Soekarno di PegangsanTimur tempat proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada 18 Agustus 1945. Rumsh ini sebenarnya sumbangan saudagar keturunan Arab-Yaman, Yusuf Martak.

Oleh: Alwi Shahab,  wartawan jurnalis Republika

Rekonstruksi Rumah Bung Karno tempat diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, pernah diseminarkan di Jakarta pada 19-20 Agustus 2008. Hampir semua (100 orang) peserta dari berbagai profesi sepakat perlunya dibangun kembali bekas kediaman Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur (kini Jl Proklamasi) 56, Jakarta Pusat.

Baca Juga

Seorang pelaku sejarah, Herman Sarens Sudiro, bahkan menyarankan agar pembangunan kembali kediaman Bung Karno jangan hanya diseminarkan, tapi segera realisasikan.

”Bisa saja sejarah proklamasi nanti dihapus, kalau kita tidak membangun rumah Bung Karno, tempat proklamasi itu berlangsung,” katanya.

Seminar tentang rekonstruksi kediaman Bung Karno, yang ditempati pada masa pendudukan Jepang (1942-1945) dan awal 1946, telah berlangsung 10 kali tanpa realisasi. TS Lingga, dari Yayasan Bung Karno, menyatakan tidak keberatan atas rencana itu. Ahmad Syarofi, Sekjen Lembaga Kebudayaan Betawi, bahkan menyatakan warga Betawi bersedia membiayai rekonstruksi yang diperkirakan memerlukan dana Rp 10 miliar itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement