Selasa 05 Apr 2016 07:00 WIB

Cerita Ali Sadikin Shalat di dalam Ka'bah

Ali Sadikin
Ali Sadikin

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Sebelum Ali Sadikin dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta, ada empat nama yang diajukan kepada Presiden Sukarno. Semua nama itu ditolak Bung Karno, sambil berkata: ”Jakarta membutuhkan seorang yang keras kepala. Orang yang berani.”

Wakil PM Leimena yang ikut pembicaraan soal gubernur, nyeletuk: ”Oh, kalau begitu Bung membutuhkan orang seperti Ali Sadikin.” Bung Karno kontan setuju: ”Panggil dia besok,” ujarnya. Bang Ali pun dilantik Bung Karno 28 April 1966.

Hanya beberapa hari setelah dilantik, selama dua hari Bang Ali keliling kota naik bus kota. ”Saya ikut berdesak-desakan dengan penumpang. Saya mengadakan tanya jawab dengan mereka. Saya jadi tahu apa yang mereka perlukan.”

Sebagai realisasi turbannya itu, dia kemudian berhasil menambah ratusan bus kota. Mendirikan terminal di Lapangan Banteng, Blok M, Cililitan, Pulogadung, Grogol dan banyak sekali shelter pemberhentian bus di hampir seantero Ibu Kota.

(Baca Juga: Ali Sadikin Ubah Wajah Kumuh Jakarta)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement