Belanda juga melakukan pengawasan yang ketat terhadap para jamaah yang menunaikan ibadah haji. Takut kalau mereka menyebarkan semangat keislaman setelah di haji bertemu dengan tokoh-tokoh Islam dunia.
Dan yang paling berbahaya, pemerintah kolonial Belanda melakukan intrik-intrik politik berupa "devide et impera" atau politik pecah belah. Dalam politik pecah belah ini, dalam upaya melestarikan jajahannya, kolonial mengadu domba antara satu kesultanan dengan kesultanan lainnya.
Belanda juga mengadu domba antara satu agama dengan agama lain. Termasuk mengadu antara kekuatan Islam sendiri.
Dalam upaya Kristenisasi, kolonial Belanda melakukan diskriminasi antara orang yang beragama Islam dan Kristen. Dalam hal ini Belanda dengan sengaja memberikan banyak kelebihan serta kemudahan untuk penyebaran agama Kristen.