Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Bertemu Dubes Brasil, Oso Minta Keran Impor Sapi ke Indonesia Dibuka

Senin 28 Mar 2016 16:31 WIB

Rep: eko supriyadi/ Red: Taufik Rachman

Oesman Sapta Odang

Oesman Sapta Odang

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Oesman Sapta meminta Brasil untuk membuka keran impor sapi ke Indonesia. Sebab, selama ini Indonesia memenuhi kebutuhan dagingnya melalui Australia.

Padahal, sapi-sapi tersebut juga diimpor oleh Australia dari Brasil. ''Karena itu saya berharap Brasil bisa ekspor daging langsung ke Indonesia,'' kata Oso, saat bertemu dengan Duta Besar Brasil Antonio Correa Barbosa, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (28/3).

Akibat melalui perantara, harga daging di Indonesia selalu mahal, yaitu diatas Rp 100 ribu per kilo. Sehingga, dengan dibukanya pasar Brasil ke Indonesia, maka diharapkan harga daging turun dibawah Rp 100 ribu.

Menurutnya, di Brasil sapi-sapinya dipantau menggunakan satelit. Sehingga, kalau ada sapi yang sakit bisa cepat terdeteksi.

Hanya saja, selama ini Brasil hanya mengimpor sapi ke Arab Saudi, Cina, India, Mesir, Rusia, dan Australia. ''Kenapa Indonesia tidak masuk. Monopoli di satu tempat itu tidak bagus, karena persaingan harga tidak akan sehat,'' ujarnya.

Ia mengungkapkan, rata-rata konsumsi daging masyarakat Indonesia hanya 2 kilogram perkapita pertahun. Sementara Brasil mengkonsumsi sebesar 90 Kilo pertahun, Amerika 45 Kilo, lalu Asia sendiri rata-rata diatas 20 kilogram pertahun.

''Mari kita langsung bekerja sama untuk membuka pintu. Kita mengajak Brasil untuk bekerja sama dalam bidang ini. Jangan lagi Brasil menggunakan perantara negara lain untuk mengekspor produknya,'' jelasnya.

Dubes Brasil Antonio Correa Barbosa mengaku setuju dengan usulan Oso. Ia menyatakan ingin memperluas kerjasama di bidang perdagangan dengan Indonesia.

Sebab, di sisi lain juga menggantungkan perekenomiannya pada investor asing. Tapi, soal sapi ini memang Brasil sangat hati-hati dalam melakukan ekspor secara besar-besaran.

''Kami memiliki banyak kewaspadaan dan sensitif untuk memenuhi kebutuhan negara kami. Dimana jumlah populasi penduduk kami hampir sebesar Indonesia,'' jelasnya.

Namun, ia menjamin keinginan Indonesia untuk memenuhi dan menyelesaikan tantangan persoalan daging dapat teratasi. Mereka juga menyatakan memiliki kemampuan untuk mengirim sapi ke Indonesia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler