Kamis 17 Mar 2016 16:18 WIB

Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi Edukatif bagi Pelajar di Daerah Terpencil

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Damanhuri Zuhri
Universitas Gadjah Mada
Foto: en.wikipedia.org
Universitas Gadjah Mada

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Belum semua masyarakat Indonesia dapat menikmati pendidikan yang layak, khususnya anak-anak di daerah terpencil. Keterbatasan fasilitas dan kondisi ekonomi yang kurang mendukung menyebabkan hilangnya akses menuju pendidikan layak.

Kondisi tersebut menginspirasi mahasiswa UGM untuk mengembangkan sebuah aplikasi terintegrasi yang menyediakan materi pembelajaran dalam bentuk video untuk siswa SMP dan SMA bernama Edzu. Mereka adalah Fury Oktria Putra (Teknik Industri), Elok Pitaloka (Teknik Industri) dan Damar Adi Prabowo (Ilmu Komputer).

Aplikasi yang mereka buat dapat menghubungkan siswa dengan tutor. Sehingga siswa dapat belajar kapan dan di mana saja dengan fasilitas dan materi yang lengkap sesuai dengan kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia.

“Ezdu bisa menjadi solusi praktis untuk anak-anak di daerah terpencil yang ingin belajar dan berprestasi layaknya seperti anak-anak di kota besar,” kata Fury, Rabu (9/3).

Fury menjelaskan siswa-siswa di kota besar dapat membeli aplikasi ini sehingga mendapatkan akses penuh terhadap semua materi pembelajaran dalam bentuk video.

Selain itu mereka juga bisa mendapatkan koneksi dengan tutor sesuai dengan mata pelajaran yang diinginkan. Para siswa dapat berhubungan dengan tutor melalui chat, telpon, dan video call (skype) ataupun bertemu langsung dengan tutor sesuai kesepakatan bersama.

Selanjutnya, pendapatan dari aplikasi berbayar ini akan dialokasikan untuk membantu siswa di daerah terpencil. Sehingga mereka mendapatkan akses yang sama terhadap aplikasi Ezdu.

Siswa di daerah terpencil akan dibantu dengan fasilitas smartphone dan akses internet. Lalu mereka bisa mendapatkan akses pendidikan yang sama seperti siswa di kota-kota besar.

“Pengembangan Edzu ini ditujukan untuk membantu pemerataan pendidikan di seluruh daerah Indonesia. Dengan begitu harapannya semua siswa mendapatkan akses pendidikan yang layak beserta pengajar yang berkualitas,” urainya.

Sementara itu, Ketua OSIS SMAN 1 Yogyakarta, Devara Izaz Fathan yang telah mencoba aplikasi Edzu menyampaikan, aplikasi tersebut mudah dioperasikan. Disamping itu menurutnya aplikasi ini sangat inovatif. Khususnya di tengah menjamurnya les privat yang kurang mengakomodasi anak-anak dengan keterbatasan ekonomi.

Ia berharap, kehadiran aplikasi ini dapat menjadi alternatif solusi dalam upaya mengatasi keterbatasan akses pendidikan di wilayah terpencil. Sehingga aplikasi ini bisa membantu siswa di daerah terpencil untuk belajar dan berprestasi seperti siswa-siswa di kota besar dengan fasilitas pendidikan dan guru yang berkualitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement