Selasa 15 Mar 2016 12:50 WIB

Makanan Olahan Baik Dikonsumsi? Ini Penjelasannya

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Makanan olahan
Foto: flickr
Makanan olahan

REPUBLIKA.CO.ID, Reputasi yang 'buruk' bagi kesehatan telah membuat banyak orang menjauhi makanan olahan. Beberapa makanan olahan memang memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Akan tetapi ternyata ada makanan olahan yang justru baik untuk dikonsumsi.

Makanan olahan merupakan jenis makanan yang diubah dari bentuk alaminya dengan beberapa alasan, seperti untuk alasan keamanan atau pun untuk menjadikan makanan lebih praktis. Beberapa metode pengolahan makanan yang paling umum ditemukan ialah mengalengkan, membekukan, hingga mengeringkan makanan.

Meski diubah dari bentuk alaminya, ada beberapa jenis makanan olahan yang memiliki manfaat baik bagi individu yang mengonsumsinya. Pasalnya, yang membuat makanan olahan menjadi buruk bukanlah proses dalam pengolahan makanan melainkan bahan-bahan yang digunakan dalam makanan olahan tersebut.

Sebagai contoh, beberapa makanan olahan mengandung kalori, gula, lemak hingga sodium yang tinggi tetap minim gizi. Makanan olahan yang seperti itu yang patut dihindari karena akan berdampak buruk bagi kesehatan. Sebaliknya, makanan olahan yang dibuat dengan bahan dasar yang menyehatkan dapat dikonsumsi tanpa perlu menimbulkan kekhawatiran.

Salah satu contoh makanan olahan yang baik untuk dikonsumsi ialah susu. Susu yang umum ditemui di supermarket hingga warung merupakan makanan olahan yang telah melalui satu proses pengolahan bernama pasteurisasi untuk membunuh bakteri dan homogenisasi untuk menjaga lemak dalam susu.

Contoh lain dari makanan olahan yang dapat dikonsumsi tanpa harus menimbulkan kekhawatiran ialah sereal. Pada dasarnya, sereal merupakan makanan olahan yang baik untuk dikonsumsi jika terbuat dari 100 persen gandum dan ditambahkan dengan beberapa nutrisi penyeimbang. Akan tetapi, konsumen perlu hati-hati dalam memilih sereal, karena tak jarang sereal mengandung gula dengan takaran yang tinggi. Oleh karena itu, sebelum memilih sereal, konsumen perlu memeriksa tabel gizi pada kemasan terlebih dahulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement