Ahad 13 Mar 2016 06:20 WIB

Pakar: Orang Tua tak Perlu Panik Saat Anak Demam

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Winda Destiana Putri
Anak demam
Foto: imgkid
Anak demam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama masa pancaroba dari musim hujan ke kemarau, anak-anak biasanya menjadi rentan mengalami demam panas.

Namun, masyarakat diminta untuk tidak langsung panik ketika mendapati anak-anak mengalami gejala tersebut.

"Demam itu pada dasarnya bukanlah penyakit, melainkan bentuk reaksi alami tubuh dalam melawan kuman," ujar pakar kesehatan anak dari Divisi Infeksi dan Pediatri Tropis Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Mulya Rahma Karyanti SpA, kepada Republika.co.id, belum lama ini.

Ia menuturkan, demam merupakan gejala umum yang dialami anak-anak. Bahkan, dari seluruh pasien anak yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSCM saat ini, sekitar 90 persen di antaranya mengeluhkan demam.

Menurut Yanti, panggilannya, orang tua pun tidak perlu panik saat anak mengalami demam. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat si buah hati merasa nyaman. Pertama, orang tua bisa memberi anak obat penurun panas 1 x 4 jam.

"Obat penurun panas harus diberikan berdasarkan berat badan anak dan diperlukan sendok obat khusus yang bisa diperoleh dari apotek ketika membeli obat tersebut," kata dia.

Kedua, ketika demam, anak mesti banyak minum air. Jangan sampai ia mengalami dehidrasi karena asupan airnya menurun. Ketiga, orang tua bisa memberi bantuan dengan mengompres anak dengan air hangat selama 10 hingga 15 menit.

"Lokasi kompresnya di lipatan ketiak dan pangkal paha. Cara itu dapat mengeluarkan panas lewat pori-pori kulit melalui proses penguapan," ucap Yanti.

Ia menjelaskan, demam pada anak bisa timbul karena berbagai sebab. Jika panas tubuh meningkat dalam waktu cepat, itu bisa disebabkan infeksi virus. Sebaliknya, jika  suhu badan naik dalam waktu lebih lama, demam biasanya disebabkan oleh bakteri.

"Tidak semua virus atau bakteri bisa diketahui langsung secara spesifik saat anak mengalami demam. Yang pasti, jika panasnya masih berlangsung 3 x 24 jam, orang tua sebaiknya membawa anak ke RS agar ada diagnosis dari dokter atau tim medis," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement