Ahad 17 Apr 2022 23:57 WIB

Doa Bukanlah Mantra Ajaib

Doa Bukanlah Mantra Ajaib

Berdoa kepada Allah SWT (ilustrasi)
Foto: Niranjan Shrestha/AP
Berdoa kepada Allah SWT (ilustrasi)

Oleh Abdurrahman Muhayar

REPUBLIKA.CO.ID, Doa tidak wajib dilantunkan, namun ia menempati posisi istimewa dalam kehidupan umat manusia, bukan saja umat Islam.

Baca Juga

 ''Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.'' (QS Al-Baqarah (2): 186).

Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa, ''Doa adalah otak ibadah.'' (HR Ibn Hibban dan at-Tirmidzi). Dalam hadis lain, ''Doa adalah senjata orang yang beriman, tiang agama dan cahaya langit dan bumi.'' (HR al-Hakim).

Karena pentingnya doa, bertebaranlah di dalam Alquran doa yang dibawa para Nabi SAW dan Rasulullah SWT. Selain itu, dalam hadis pun terekam doa-doa beliau serta doa yang diajarkannya kepada para sahabat, istri, dan putrinya.

Sayangnya, ada keyakinan keliru dalam memaknai posisi doa dalam Islam, sehingga doa menjadi tidak lebih daripada bentuk kelemahan, pelarian diri, kemalasan, dan kekerdilan. Artinya, doa hanya sekadar wujud ketakberdayaan yang memaksa seseorang merengek kepada Allah SWT.

 

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement