REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Fenomena gerhana matahari total baru saja terjadi kemarin, Rabu (9/3). Tak hanya melihat hal tersebut sebagai fenomena alam, Institut Pertanian Bogor (IPB) menggunakan momentum langka tersebut untuk mengamati perilaku unik hewan saat gerhana matahari total (GMT).
“Ya kami bersama tim lain memang melakukan penelitian untuk mengamati perilaku beberapa hewan yang memang responsif terhadap cahaya,” kata Staf pengajar Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) bagian Fisiologi dan Perilaku Hewan IPB, Rika Raffiudin saat ditemui Republika.co.id di Kampus IPB Darmaga, Kamis (10/3).
Rika menjelaskan, proses pengamatan dimulai semenjak Selasa (8/3) sebagai pengamatan saat H-1 GMT, lalu ketika GMT terjadi mulai pukul 05.30 WIB hingga 09.30 WIB dan hari setelahnya. Menurut Rika ada alasan tersendiri mengapa pengamatan dilakukan selama tiga hari.
“Kami ingin melihat perubahan perilaku unik hewan tersebut dari mulai titik nol makanya kami melakukan sejak H-1 ketika masih normal. Jadi jika ada perubahan kami bisa mengamati dengan baik dan total,” jelas Rika.
Ada beberapa jenis hewan yang diamati dalam penelitian tersebut. Hewan yang diamati seperti lebah madu, kelelawar di Kebun Raya Bogor, ayam yang sengaja diambil dari pemukiman bukan yang sengaja ditangkar, dan zooplankton. “Hewan-hewan tersebut sengaja kami pilih karena termasuk yang berkarakter terengaruh dengan intensitas cahaya. Supaya lebih terlihat pengaruhnya,” tutur Rika.
Penelitian tersebut dikerjakan bersama Windra Priawandiputra dari bagian Biosistematika dan Ekologi Hewan dan Triadiati dari bagian Fisiologi dan Genetika Tumbuhan. Rika menyatakan, hasil penelitian secara keseluruhan masih dalam proses agar bisa mempresentasikan dengan baik karena penelitian juga dibantuh oleh beberapa mahasiswa dari Fakultas Pertenakan IPB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
