Selasa 08 Mar 2016 10:06 WIB

Tak Bertahi Lalat? Bukan Berarti Anda Bebas Melanoma

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Tahi lalat
Foto: wikimedia
Tahi lalat

REPUBLIKA.CO.ID, Selama ini berkembang informasi di masyarakat bahwa orang yang memiliki banyak tahi lalat berisiko tinggi alami melanoma, jenis kanker kulit yang berbahaya.

Tapi studi terbaru yang dipublikasi di jurnal JAMA Dermatology ditemukan bahwa pasien yang didiagnosa dengan melanoma memiliki sedikit tahi lalat. Ini artinya bahwa orang yang memiliki sedikit tahi lalat harus sadar bahwa mereka masih berisiko melanoma dan harus melakukan tes kulit dengan rutin.

"Pesan utamanya adalah setiap orang harus benar-benar melakukan tes kulit dasar dari dokter dan orang harus menasehati bagaimana melakukan pemeriksaan kulit diri sendiri," ujar penulis studi Alan C. Geller of the Harvard School of Public Health kepada CBS News seperti dilansir dari laman Huffington Post, Selasa (8/3).

Tim Geller menganalisa 566 pasien dengan melanoma untuk menentukan kaitan antara usia, jumlah tahi lalat dan tahi lalat yang tidak normal dan apakah ada hubungan antara jumlah tahi lalat atau tahi lalat tidak normal dan ketebalan tumor, indikator krusial untuk tipe kanker kulit.

Sebanyak 200 pasien memiliki nol sampai 20 tahi lalat dan hampir 75 persen memiliki tahi lalat yang tidak normal.

Temuan ini bukan berarti kita harus berhenti menghitung tahi lalat. Jumlah tahi lalat pada tubuh seseorang adalah indikator yang membantu risiko terjadinya kanker kulit. Terutama karena menjaga jejak mereka dapat membantu seseorang mengetahui adanya perubahan mereka yang harus dikabarkan pada dokter.

Rata-rata melanoma berkembang setelah usia 30 tahun. Sekitar 76.380 orang di AS akan didiagnosis dengan melanoma pada tahun 2016, menurut American Cancer Society, dan 10.130 orang diperkirakan mati karena kanker tahun ini.

(baca: Kulit Kacang Bisa Atasi Karang Gigi! Ini Caranya...)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement