Jumat 26 Feb 2016 13:39 WIB

Dewan Kanker Australia Belum Lihat Kaitan Bedak Tabur dengan Kanker

Bedak talkum
Foto: littleseedfarm
Bedak bayi Johnson and Johnson

Penasehat Dewan Kanker Australia, Profesor Bernard Stewart dari Fakultas Kedokteran di Universitas New South Wales, setuju bahwa bukti hubungan antara kanker ovarium dan penggunaan bedak sangat tipis.

 

"Kami mengetahui ada bukti yang lemah kalau penggunaan bedak tabur sebelum melahirkan oleh perempuan berkaitan dengan meningkatnya resiko kanker ovarium," katanya

 

"Tapi bukti-bukti keterkaitan itu sangat lemah sehingga belum dapat  dibenarkan oleh otoritas kesehatan di dunia, sepengetahuan saya belum ada otoritas kesehatan dimanapun yang menerbitkan peringatan kepada perempuan secara keseluruhan atau menempatkan label peringatan pada produk bedak tabur atau tindakan semacam itu lainnya."

Professor Stewart mengatakan perempuan di Australia harus mencermati isu ini dengan baik. "Keputusan pengadilan itu sendiri adalah dewan juri  memutusakan memberi ganti rugi pada situasi emosional dari seorang individu perempuan yang memiliki kanker ovarium - tragedi yang dialaminya."

 

"Tapi dalam konteks seperti itu, pengadilan bukanlah  tempat yang tepat untuk menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat."

 

Profesor Stewart mengatakan hubungan antara kanker ovarium dan penggunaan bedak berasal dari studi yang tidak konsisten.

 

"Memang ada kajian yang kesimpulannya negatif, tapi ada juga penelitian yang hasilnya positif dan penelitian lain menunjukkan hubungan terbalik, yaitu risiko tertinggi terkait dengan penggunaan sedikit bedak tabur, yang merupakan kebalikan dari apa yang Anda harapkan."

 

sumber : http://australiaplus.com/indonesian/2016-02-25/australia-tolak-respon-putusan-pengadilan-as-soal-bedak-tabur-dan-kanker-rahim/1552464
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement