Jumat 19 Feb 2016 17:00 WIB

Demo Karyawan PDAM, Pelayanan, dan Poster Lady Boy

Red:

Ratusan karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Jawa Barat, kembali berunjuk rasa di Balai Kota, Kamis (18/2). Mengenakan seragam dinas PDAM Tirta Pakuan, ratusan karyawan ini sudah mendatangi Balai Kota Bogor sejak pukul 08.00 WIB.

Dalam aksinya, mereka membawa spanduk berisi pesan, "Kami Karyawan PDAM Kota Bogor Menuntut Wali Kota Bima Arya Untuk Memecat Dirut PDAM Untung Kurniadi".

Aksi unjuk rasa pegawai PDAM Tirta Pakuan ini merupakan yang kedua kalinya setelah sehari sebelumnya mereka juga melakukan aksi yang sama di Balai Kota dan DPRD. Sikap protes ini disampaikan atas kesewenangan yang dilakukan oleh Untung Kurniadi.

Massa juga membawa sebuah spanduk yang menampilkan gambar Untung Kurniadi berpose bersama lady boy berbikini saat studi banding di Bangkok, Thailand, beberapa waktu lalu. Dalam foto tersebut, Untung Kurniadi bersama Kepala Dinas Pengawasan Bangunan dan Pemukiman Boris Derurasman dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bogor Hanafi.

Mengenai foto yang beredar tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya memastikan akan melakukan penindakan. "Saya sudah menegur Dirut PDAM secara langsung terkait kunjungannya ke Bangkok," kata Bima di Balai Kota Bogor, Kamis (18/2).

Menurut Bima, pejabat publik harus menjaga etika dan kepatutan. Dia melanjutkan, saat berada di tempat publik, foto yang beredar tersebut sangat tidak layak karena tak mencerminkan pejabat publik yang baik. "Saya mengeluarkan surat edaran kepada seluruh staf saya, baik dinas atau tidak untuk melaporkan ketika bepergian harus menjaga kepatutan," kata dia menuturkan.

Sedikitnya ada tujuh bukti dan fakta kesewenangan Dirut PDAM Tirta Pakuan yang dikeluhkan oleh para pegawai, yakni jasa produksi tahun 2015 pegawai hanya meningkat 10 sampai 13 persen, sedangkan dirut 218 persen.

Insentif bulan Januari 2015 untuk dirut meningkat kurang lebih 172 persen, sedangkan pegawai turun 13 persen.

Tidak ada penyesuaian gaji untuk pegawai dari tahun 2013-2016. Pemecatan pegawai karena ada wartawan yang masuk ke ruang kerja dirut, studi banding ke Thailand yang melukai hati pegawai karena menggunakan dana PDAM. Fakta berikutnya, terkait kata-kata yang membuat pegawai tidak nyaman dalam bekerja (kata tidak pantas) dilakukan oleh seorang dirut, serta sikap yang tidak adil terhadap pegawai.

Aksi unjuk rasa dilakukan oleh pegawai PDAM Tirta Pakuan dari berbagai bidang, baik dari bagian operasional, pelayanan, teknis, maupun pembaca meteran. Sebagian mereka adalah pegawai tetap.

Melihat aksi demo tersebut sejak kemarin, akhirnya Bima Arya memberikan tanggapan di halaman Balai Kota. "Saya selalu sampaikan kenyamanan bekerja solidaritas di atas segalanya. Begitu banyak materi, tapi karyawan penting untuk merasakan kenyamanan," kata Bima di depan semua pendemo.

Bima juga menyatakan, dirinya terus mengamati semua masukan dan juga memperhatikan aspirasi yang sudah disuarakan oleh karyawan PDAM. Ia juga mengakui dukungannya terhadap PDAM sebagai salah satu kebanggaan bahwa Kota Bogor tidak boleh mundur.

Mengenai tuntutan terkait punurunan Untung Kurniadi, Bima menanggapi hal tersebut disesuaikan dengan peraturan yang ada. "Kalau ada peraturan yang tidak berpihak dengan kesejahteraan karyawan harus direvisi," kata Bima menuturkan.

Bima pun menyampaikan kepada karyawan PDAM Kota Bogor untuk tetap memaksimalkan pelayanan. "Saya minta karyawan untuk menomorsatukan pelayanan, jangan sampai warga terganggu," kata Bima.

Meskipun begitu, Bima paham ada kekecewaan yang dirasakan oleh karyawan PDAM terkait tuntutannya. Meskipun begitu, Bima meminta hal tersebut tidak boleh sampai merugikan dalam pelayanan air di Kota Bogor.

Permintaan tersebut disambut baik oleh para pendemo. Salah satu karyawan PDAM Tirta Pakuan mengungkapkan pelayanan tetap menjadi prioritas. "Kami dan juga teman-teman sepakat untuk mengutamakan pelayanan," kata salah satu karyawan yang mewakili semua suara pendemo.

Semua karyawan menyatakan tidak pernah mengatasnamakan diri pribadi dalam aksi demo tersebut. Mulai dari yang memiliki jabatan tinggi hingga rendah, semua menyatakan melepas jabatan untuk ikut mendukung aksi tersebut.

Seusai berunjuk rasa di Balai Kota, ratusan pegawai melanjutkan aksi menuju gedung DPRD. Mediasi antara perwakilan pegawai yang berunjuk rasa dan perwakilan dari manajemen PDAM Tirta Pakuan pun dilakukan di hadapan Komisi B.

Komisi B DPRD Kota Bogor berniat memanggil Untung Kurniadi terkait aksi demonstrasi yang dilakukan ratusan karyawannya. "Kami akan panggil untuk meminta klarifikasinya terkait aspirasi yang disampaikan para pegawainya," kata Ketua Komisi B DPRD Kota Bogor Mardinus HT seusai audiensi dengan koordinator aksi karyawan PDAM Tirta Pakuan.

 c32, ed: Endro Yuwanto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement