REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebanyak 80 pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) direncanakan akan dikirim ke 16 negara pada 2016. Salah satu pengajar tersebut adalah Muhammad Jufrianto.
Jufrianto merupakan guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang sebelumnya mengajar di salah satu SMA di Makassar, Sulawesi Selatan. Dia terpilih untuk mengajar bahasa Indonesia di University of California, Amerika Serikat. “Karena program kuliah sudah berjalan, saya berarti harus ikut program semester berikutnya, yakni September,” ujar guru bahasa Inggris ini kepada wartawan sesuai kegiatan pelepasan dan pembekalan pengajar BIPA untuk luar negeri di Gedung A, di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Selasa (16/2).
Ikutnya Jufrianto pada program BIPA ini bermula dari informasi yang didapatkannya. Pendaftaran BIPA ini terbuka bagi siapa pun asal memenuhi persyaratan. Dia berhasil lolos dalam seleksi berkas, wawancara, dan michroteaching-nya. Jufrianto mengungkapkan lima negara yang ingin menjadi destinasi dalam memperkenalkan bahasa Indonesia saat seleksi wawancara.
“Penempatan tempatnya mengajarnya bermacam-macam, ada di rumah bahasa dan sebagainya. Ini bergantung KJRI dan KBRI. Jadi sistemnya itu, pihak Indonesia mengirim permohonan ke sana, kalau setuju, kita diundang,” ujar pria kelahiran 1979 ini.
Sampai saat ini, Jufrianto belum mengetahui tingkatan mahasiswa yang akan diajar di universitas tersebut. Namun sepengetahuannya, lanjut dia, di kampus tersebut memang terdapat kelas bahasa. Atau, dia menambahkan, lebih tepatnya kelas bahasa Asia Tenggara dan salah satunya adalah bahasa Indonesia.