Senin 15 Feb 2016 19:22 WIB

Sakralitas Kampung Naga: Antara Isolasi dan Preservasi

Kampung Naga
Foto:

Budaya luar yang dibawa tersebut sedikit banyak tentunya akan mempengaruhi masyarakat Kampung Naga, namun karena kuatnya aturan adat istiadat dan tradisi yang dipegang sejak dahulu, maka masyarakat Kampung Naga berusaha untuk selalu mempertahankan tradisi mereka supaya tidak mudah terpengaruh budaya luar.

Banyaknya aturan adat yang ditetapkan dan diterapkan pada kehidupan masyarakat Kampung Naga sehari-harinya bersifat mengikat dan tidak dapat dibantah oleh siapapun.

Aturan-aturan tersebut berupa larangan atau pamali yang merupakan sesuatu yang bersifat tabu dan tidak boleh dilanggar. Pelanggar akan mendapatkan hukuman adat yang sudah ditetapkan oleh leluhur terdahulu.

Pamali atau larangan inilah yang menjadi benteng pertahanan masyarakat Kampung Naga dalam membatasi masuknya pengaruh budaya dari luar baik yang dibawa oleh pengunjung yang datang ke Kampung Naga maupun oleh warga adat yang sudah lama meninggalkan Kampung Naga yang tinggal di sekitar Kampung Naga.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah Kampung Naga yang menjaga kemurnian adat istiadat dan tradisi budayanya ini termasuk kawasan yang terisolasi ataukah kawasan yang termasuk dalam preservasi? Hal ini tentunya harus dipahami lebih dalam tentang makna isolasi dan preservasi.

Ketika berbicara tentang isolasi, maka yang ada di dalam benak tentunya adalah sesuatu kawasan yang tertutup dari berbagai pengaruh maupun segala sesuatu yang tidak sesuai ataupun tidak seimbang dengan kehidupan masyarakat di dalam kawasan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement