Sabtu 13 Feb 2016 15:04 WIB

Disdik Depok Larang Pelajar Rayakan Valentine

Rep: rusdy nurdiansyah/ Red: Damanhuri Zuhri
 Asesoris Valentine.
Foto: Antara/Rudi Mulya
Asesoris Valentine.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Pendidikan (Disdik) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengeluarkan surat imbauan agar siswa sekolah tidak merayakan hari Valentine.

Hal ini dilakukan, melihat hari Valentine kerap kali diwarnai dengan penyimpangan perilaku yang kadang tidak terpuji dan mencoreng nama baik sekolah.

Dengan adanya surat ini, diharapkan guru dan orang tua juga bisa mengawasi putra putrinya. ''Kita memiliki budaya indonesia yang cukup tinggi, diwariskan dari para leluhur kita,'' jelas Kepala Disdik Pemkot Depok, Herry Pansila, di Depok, Sabtu (13/2).

Herry mengungkapkan, warisan ini harus kita jaga dan kita rawat serta harus dikenalkan pada anak-anak muda, dan perayaan Valentine bukan warisan leluhur kita.

Diutarakan Herry, terdapat dua poin dalam surat imbauan tersebut. Pertama, mengisi kegiatan-kegiatan positif yang sesuai dengan nilai-nilai budaya ketimuran negara Indonesia dan menghindari kegiatan valentine day.

Kedua, mengimbau kepada orangtua atau wali murid untuk mengajak putra dan putrinya melakukan kegiatan bersama baik di rumah maupun di luar rumah, seperti rekreasi bersama untuk meningkatkan harmonisasi dan ketahanan keluarga.

Selain itu, pihaknya meminta seluruh sekolah melaksanakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan budaya ketimuran dan bukan yang kebarat-baratan.

Kegiatan tersebut bisa saja bertepatan pada 14 Februari, sehingga siswa tidak akan mencuri waktu melaksanakan kegiatan valentine di luar sekolah dan di luar rumah.

''Sibukkan siswa dengan kegiatan positif yang sesuai dengan warisan leluhur kita, sehingga mereka tidak akan ada waktu untuk sekadar merayakan hari yang asal mulanya dari budaya barat itu,'' terang Herry.

Tak ada sanksi apapun dari Disdik Pemkot Depok pada siswa yang kedapatan merayakan hari Valentine. ''Meskipun demikian, kami  mengimbau pihak sekolah maupun para orang tua agar senantiasa membentengi anak-anak jangan sampai terjerumus oleh budaya asing,'' imbuh Herry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement