Jumat 05 Feb 2016 05:15 WIB

Disdikpora Sleman Pastikan tidak Ada Perbedaan Soal UN

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Julkifli Marbun
ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penyelenggaraan ujian nasional (UN) tahun ini akan berbeda dari tahun sebelumnya. Pasalnya UN diikuti oleh seluruh sekolah yang menerapkan dua kurikulum berbeda, yakni Kurikulum 2013 dan 2006. Namun begitu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sleman Arif Haryono memastikan tidak akan ada perbedaan soal yang diujikan nanti.

"Tidak ada perbedaan antara soal untuk sekolah dengan kurikulum 2013 dan sekolah berkurikulum 2006," tuturnya, Kamis (4/2). Sebab pemerintah pusat sudah mengeluarkan kebijakan bahwa materi soal yang dibuat merupakan irisan atau penggabungan dari kedua kurikulum yang ada. Baik yang sudah diajarkan sekolah Kurikulum 2013 maupun Kurikulum 2006.

‪Arif mengakui, siswa calon peserta ujian sempat mengalami kegelisahan akibat kondisi ini. Apalagi sekolah piloting Kurikulum 2013 pun akan mengikuti UN tahun ini. Namun ia mengatakan, info mengenai soal irisan telah disampaikan pada pihak sekolah. "Sehingga peserta tidak perlu khawatir. Yang penting persiapkan saja semuanya dengan baik," tutur Arif.

Pelajar kelas IX SMPN 3 Kalasan, Pratiwi (15) mengaku sempat khawatir dan bingung dengan penyelenggaraan UN tahun ini. Karena sekolahnya ditunjuk sebagai piloting Kurikulum 2013. Meski sudah ada informasi dari sekolah mengenai materi ujian irisan, perasaan bingung dan khawatir tetap ia rasakan.

"Kalau dari sekolah sebenarnya sudah memberi tahu, materi ujiannya irisan. Tapi tetap saja ada perasaan khawatir," kata Pratiwi. Perasaan yang sama juga dialami pelajar kelas IX B SMPN 2 Depok, Putra (14). Meski mengaku tidak takut menghadapi UN, namun ia tetap khawatir. Terutama jika ada soal yang berbeda dengan apa yang telah dipelajari di kelas.

"Kita harapannya tentu saja tidak ada perbedaan kurikulum, supaya soalnya tidak beda juga. Apalagi ini akan menentukan masa depan kami," katanya. Saat ini SMPN 2 Depok sendiri masih menerapkan Kurikulum 2006 dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement