Rabu 03 Feb 2016 14:37 WIB

Siswa Madrasah Buat Popok Bekas untuk Media Tanam

Rep: Bowo Priadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pencampuran pupuk dengan media tanam dalam pot
Foto: tractorsupply.com
Pencampuran pupuk dengan media tanam dalam pot

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi sebagian besar masyarakat, popok bekas pakai merupakan limbah yang banyak memenuhi bak sampah. Bahkan, di beberapa tempat limbah ini jamak memenuhi permukaan sungai, akibat perilaku yang mengabaikan kebersihan lingkungan.

 

Namun siapa pernah terpikir, popok bayi sekali pakai (pospak) ini bisa dimanfaatkan untuk teknologi pertanian dan menjadi media tanam hidrogen, bagi berbagai jenis sayur-sayuran kebutuhan rumah tangga.

 

Adalah para siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Huda, Sumberejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah  yang melakukannya dalam bentuk karya ilmiah.

 

Hal ini terungkap dalam Lomba Karya Ilmiah Siswa Madrasah (KISMA) II Kabupaten Semarang, yang digelar di aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Semarang, Rabu (3/2).

 

Sedikitnya 14 karya ilmiah dari 11 madrasah di Kabupaten Semarang ambil bagian dalam kompetisi yang digelar Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) dan Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKG-MI) Ma’arif Kabupaten Semarang ini.

 

Sejumlah karya inovatif ditampilkan para peserta ajang kompetisi ini. Misalnya para siswa MI Ma’arif Keji, Kecamatan Ungaran Barat dengan karya memanfaatkan jelantah (minyak goreng bekas) menjadi sabun padat.

 

Selain itu juga para siswa MI Kalisidi 2 Kecamatan Ungaran Barat dengan karya Pemanfaatan Komponen Lampu Bekas sebagai Komponen Pengisi Daya Handphone melalui Aki.

 

Atau para siswa MI Ma’arif Wonokasihan, Kecamatan Jambu dengan karya Baterai dari Kentang dan Jeruk Nipis dan siswa MI Al Mustajab Kecamatan Pringapus dengan karya Pembuatan Tempe dengan Bahan Dasar Biji Karet.

 

Ida Ubaidah Wijayanti, salah satu guru pendamping MI Ma’arif Keji mengatakan, kompetisi karya ilmiah ini sangat strategis dalam rangka meningkatkan kualitas serta daya saing pendidikan madrasah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement