Jumat 29 Jan 2016 12:04 WIB

TIM, Toko Roti, dan Legenda Dukun Patah di Cikini

Segitaga Cikini 1940
Foto: Arsip Nasional
Segitaga Cikini 1940

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Foto di segitiga Cikini, Jakarta Pusat, diabadikan pada 1940-an membawa kita ke situasi betapa nyamannya Kota Jakarta ketika itu. Tidak ada kemacetan sama sekali, seperti terjadi sekarang, yang kerap membuat rakyat stres.

Gedung di tengah yang berada di antara  dua jalan: Jalan Cikini Raya (kiri) dan Jalan Cik Ditiro (kanan) ketika itu bernama Nederlandsche Apotheek. Apotek ini sampai 1970-an masih berdiri dengan nama Apotek Cikini.

Terlihat beberapa pengendara sepeda melaju dengan santainya di tengah pepohonan rimbun. Dewasa ini, pohon-pohon di Jakarta menimbulkan problem karena bila hujan disertai angin keras, sering kali ada yang tumbang.

Tidak terlihat adanya pedagang kaki lima (PK-5) yang kini memenuhi hampir semua emperan jalan raya. Pada 1942, ketika Belanda takluk dari Jepang, penduduk Ibu Kota sekitar setengah juta jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement