Senin , 25 Jan 2016, 15:49 WIB

Kapal Ternak Belum Jalan Lagi , Amran: Kita hanya Beli Sapi dari Petani

Rep: sonia fitri/ Red: Taufik Rachman
Kapal Ternak Camara Nusantara 1
Kapal Ternak Camara Nusantara 1

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pasca beroperasi perdana pada akhir Desember 2015 lalu, Kapal Ternak Camara Nusantara I belum beroperasi lagi hingga kini. Padahal, kapal diagendakan berlayar mengangkut sapi dari NTT sebulan dua kali dengan kapasitas sekali angkut sebanyak 500 ekor sapi.

"Memang benar (kapal) kosong, karena kita hanya ingin membeli dari petani, jangan beli sapi kalau bukan punya petani," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IV DPR RI pada Senin (25/1).

Ia menerangkan, harga daging di tingkat peternak Rp 27-29 ribu per kilogram sapi hidup. Ia mengkaim produksi sapi lokal 81 persen setiap tahun. Jika pemenuhan kebutuhan daging nasional juga dipenuhi dari impor, seharusnya pasokan sapi lokal tidak berkurang. Selain itu, jalur transportasi tol laut masih dalam tahap awal dan masih harus dilihat efektivitasnya.

Sekretaris Jenderal Kementan Hari Priyono mengutarakan hal serupa. Keberadaan kapal ternak masih dalam tahap awal pengoperasian dan belum dapat dievaluasi. "Jika ke depan kapal ternak sudah menjadi pola dan berkelanjutan, pasti berpengaruh," ujarnya.

Pemerintah harus dapat memastikan soal pasokan sapi di daerah cukup jika diangkut sebulan dua kali dengan kapasitas tertentu. Pengangkutan juga jangan sampai merugikan peternak lokal. Berdasarkan data BPS, kata Hari, populasi sapi di NTT besar. Tapi pasokan sapi di NTT bukan hanya untuk pengiriman Jakarta saja, tapi juga untuk daerah lain seperti Kalimantan dan Jawa Barat.

Sebelumnya, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan Kementan Fini Murfian menyebut, alasan kapal ternak yang kosong pada Januari 2016 karena penetapan operator kapal dilakukan pada 18 Januari 2016. Setelah itu barulah ditetapkan jadwal rutin pelayaran.

Kapal diagendakan akan mengangkut sapi di 2016 pada 2 Februari 2016. Jadwal pelayaran kapal khusus ternak berikutnya yakni pada 16 Februari dan 1 Maret 2016. Berdasarkan identifikasi Kementan, ketersediaan sapi potong di Provinsi NTT cukup banyak untuk dapat memenuhi angkutan kapal khusus ternak. Pun telah ada kesepakatan dengan para peternak untuk menyiapkan ketersediaannya.

Kementan telah mensosialisasikan jadwal tersebut kepada Dinas yang menangani fungsi peternakan dan kesehatan hewan yang berada pada rute pelayaran, serta kepada BUMN/BUMD.  Untuk selanjutnya Dinas-dinas tersebut menginformasikan kepada calon pengguna kapal.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan