Senin 25 Jan 2016 13:15 WIB

Harga Naik, Pedagang Kuliner Kelabakan

Red:

BANDUNG - Bukan hanya warga yang terimbas meroketnya harga daging sapi dan daging ayam belakangan, para praktisi usaha kuliner juga kelabakan dengan fenomena tersbeut. Di Kota Bandung, Jawa Barat, Ade, seorang pedagang bakso di Jalan Kacapiring, terpaksa menaikkan harga jualannya. Hal itu lantaran harga bahan pokoknya naik hingga Rp 30 ribu.

Ia terpaksa menaikkan semangkok bakso jualannya seribu rupiah untuk menutupi penambahan modal yang harus dikeluarkannya. "Terpaksa naikin harga. Biasanya semangkok Rp 10 ribu, sekarang naikin seribu jadi Rp 11 ribu," katanya kepada Republika, Ahad (24/1).

Ade menuturkan, harga daging sapi di pasaran sudah mulai mengalami kenaikan sejak satu pekan belakangan. Kenaikan terjadi setiap hari. Ia berharap harga tidak semakin naik. Jika harga semakin melonjak, otomatis modalnya akan semakin bertambah, sedangkan pembeli tidak seberapa. "Kalau naik terus, ya rugi kita," ujarnya.

Di Malang, Jawa Timur, dalam sebulan terakhir harga daging ayam dan daging sapi juga terus menanjak naik. Naiknya harga tersebut juga berimbas pada menipisnya keuntungan para penjual makanan.

Ponisri, seorang pembeli yang sehari-hari membuka warung makan Padang di Jalan MT Haryono Dinoyo, mengungkapkan, ia tak bisa menaikkan harga ayam goreng jualannya. Padahal, harga daging ayam kian tidak bersahabat. "Harga tetap demi menjaga pelanggan, tapi akibatnya laba berkurang," katanya kepada Republika, kemarin.

Saat ini ia menjual ayam goreng di warungnya seharga Rp 10 ribu per potong. Untungnya, lanjut Ponisri, warungnya masih bisa menghasilkan laba dari lauk pauk selain ayam, misalnya telur dan ikan. Untuk harga daging sapi, wanita 40 tahun ini mengatakan ia harus merogoh kocek Rp 110 ribu per kilogram.

Ponisri yang sudah 13 tahun membuka warung makan Padang ini heran melihat harga daging tak kunjung turun, padahal musim liburan telah usai. "Sudah sebulan seperti ini terus. Para pedagang juga tidak bisa menjelaskan mengapa harga masih saja tinggi," pungkasnya.

Meningkatnya harga daging juga membuat pedagang daging di Medan, Sumatra Utara, menggantungkan pendapatan mereka kepada para pelanggan. "Ke langganan itulah paling, ke hotel-hotel, tukang nasi, bakso, satai. Kalau enggak  ada langganan, bingung juga, pasar lagi gini kan (harga tinggi)," kata salah satu pedagang di Pasar Kemiri, Mariati.

Sebelum harga daging menyentuh Rp 130 ribu per kilogram, Mariati mengaku bisa menjual dua hingga tiga ekor sapi dalam satu hari. Bahkan, ia mampu menjual hingga empat ekor sapi jika pesanan dari pelanggannya sedang banyak. "Kalau sekarang, paling banyak dua ekor sehari. Sejak harga naik terakhir inilah, sejak lima hari ini," ujarnya. rep: Christiyaningsih, Issha Harruma,  c26, ed: Fitriyan Zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement