Stikom Bali Apresiasi 'Iron Man' dari Karangasem

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (Stikom) Bali, Dadang Hermawan mengapresiasi tangan robotik yang dirakit oleh seorang tukang las asal Karangasem, I Wayan Sumardana. Salah satu kampus swasta populer di Pulau Dewata itu pun tertarik untuk mengajak empunya bekerja sama melakukan pengembangan lebih lanjut dari sisi akademis.

"Ini satu hal positif dan bermanfaat untuk masyarakat, khususnya membantu para difabel sehingga bisa bekerja lebih produktif," kata Dadang kepada Republika.co.id, Rabu (20/1).

Dadang mengakui teknologi robotik di Indonesia belum terlalu menggema. Namun, ia meyakini berbagai aplikasi dari teknologi ini cepat atau lambat menjadi satu kebiasaan dan bisa diproduksi massal. "Secara ekonomis, menggunakan teknologi robotik membuat hidup menjadi lebih efisien," katanya.

Dadang juga menilai kemajuan teknologi saat ini tak hanya bergantung pada lulusan perguruan tinggi. Teknologi di zaman sekarang tak lagi disekat oleh gelar sarjana semata. Buktinya, siswa-siswa SMK di Indonesia saat ini semakin kreatif berinovasi. Keterampilan mereka akan kian terasah jika memperdalam ilmunya di perguruan tinggi.

Sumardana adalah seorang pria lulusan SMK Rekayasa Denpasar yang kini bekerja sebagai tukang las di Kabupaten Karangasem. Enam bulan lalu tangan kirinya mengalami lumpuh total yang membuatnya tak bisa melakukan pekerjaan untuk mencari nafkah.

Ayah tiga anak ini kemudian memutar otaknya untuk merakit sebuah tangan robotik dengan peralatan daur ulang. Punggungnya memikul satu unit CPU komputer sederhana penggerak sensor yang diterima dari otak. Kepalanya dibingkai oleh lingkaran besi yang tak lain adalah alat sensor pikiran yang mengarahkan gerakan. Tangan robotik yang digunakannya saat ini berjenis elektroensefalografi (EEG). Nama Sumardana saat ini menjadi sorotan berbagai media nasional bahkan internasional.