REPUBLIKA.CO.ID, Penyakit yang menyerang organ penting seperti jantung, ginjal, hati, dan paru-paru terkadang memang dikatakan hal yang paling berbahaya. Di sisi lain ada beberapa penyakit yang mungkin tidak membahayakan namun cukup mengganggu karena menyerang bagian kulit.
Seperti dilansir Mega Bored beberapa waktu lalu, salah satunya yaitu penyakit vitiligo. Vitiligo adalah penyakit kronis dengan ditandainya bercak pada kulit karena kehilangan pigmen.
Penyakit tersebut terjadi ketika menyerang sel-sel pigmen kulit yang masih hidup atau berfungsi. Saat seseorang mengalami vitiligo, sel pigmen tersebut akan mati dan tidak bisa berfungsi secara normal.
Hingga kini, vitiligo belum diketahui apa penyebabnya hingga seseorang bisa kehilangan fungsi sel pigmennya. Kebanyakan ahli percaya hal tersebut terjadi karena faktor keturunan. Juga karena adanya gangguan autoimun, stres oksidatif, dan penyakit virus yang meningkatkan risiko mengembangkan vitiligo.
Sekitar 1,5 persen dari populasi manusia menderita penyakit tersebut. Meskipun vitiligo tidak menyebabkan gejala tidak nyaman, namun beberapa ada yang tidak bisa terlalu lama terkena sinar matahari.
Meskipun begitu, kondisi penyakit tersebut tetap salah satu penyakit jinak dan tidak mengundang kekhawatiran berlebihan. Vitiligo juga tidak menular karena tidak disebabkan oleh mikroba apa pun dan juga bukan suatu kondisi prakanker.
Gejala vitiligo bisa dimulai dengan bercak putih kecil di bagian kulit mana pun dari tubuh. Awalnya hanya sedikit bercak kulit putih namun akan bertambah secara bertahap. Ketika mulai besar, bercak tersebut akan bergabung dengan bercak lainnya sehingga bisa menyebabkan seluruh kulit menjadi putih secara bertahap.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
