Senin 11 Jan 2016 18:25 WIB

Pembangunan Wisma Atlet Asian Games Ditargetkan Selesai Juli 2017

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Israr Itah
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani (tengah) memimpin rapat koordinasi terkait penyelenggaraan Asian Games XVIII/2018 dan MotoGP 2017 di Jakarta, Senin (11/1).
Foto: Antara/ Rivan Awal Lingga
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani (tengah) memimpin rapat koordinasi terkait penyelenggaraan Asian Games XVIII/2018 dan MotoGP 2017 di Jakarta, Senin (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wisma atlet untuk Asian Games akan dibangun di Kemayoran, Jakarta dan Jakabaring, Palembang. Koordinator Asian Games 2018 Puan Maharani menyebut pembangunan wisma atlet akan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) serta Perumnas.

Puan menargetkan salah satu fasilitas utama untuk Asian Games tersebut dapat selesai pembangunannya pada Juli 2017.

"Wisma atlet Jakarta dan Palembang Insya Allah targetnya selesai pada Juli 2017. Karena Juli 2017 akan ada pre-event Asian Games," ujarnya dalam konferensi pers usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (11/1).

Menteri PU Pera Basuki Hadimuljono menambahkan ada 15 tower wisma atlet yang akan dibangun di Kemayoran, Jakarta. Sepuluh tower di antaranya akan dibangun Kementerian PU sementara lima tower sisanya oleh Perumnas.

Semuanya dibangun dengan tipe 36 dan sesuai dengan standar Olympic Council of Asia (OCA). Total dana yang dibutuhkan untuk membangun wisma atlet Kemayoran sebanyak Rp 3 triliun. 

"Hari ini sudah mulai lelang. Direncanakankan 9 Maret sudah siap goundbreaking," kata Basuki. 

Setelah Asian Games selesai, tower yang dibangun Kementerian PU Pera akan dijadikan sebagai rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) karena dana untuk pembangunannya berasal dari APBN. Sementara tower yang dibangun oleh Perumnas dapat dijual sebagai rumah susun milik sendiri (Rusunami). 

Selain wisma atlet, pemerintah juga memiliki pekerjaan untuk merenovasi sejumlah arena pertandingan yang akan digunakan untuk Asian Games. Basuki menyebut, ada 13 arena, termasuk landskap Gelora Bung Karno (GBK) yang harus direnovasi.

Khusus landskap, Kementerian PU Pera akan bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia untuk melakukan rehabilitasi GBK mengingat gedung olahraga tersebut merupakan salah satu warisan budaya yang tak boleh sembarangan diubah bentuknya. 

Sementara, Puan Maharani menyebut pembangunan arena balap sepeda (velodrome) dan pacuan kuda masih memiliki kendala. Menurutnya, ada beberapa alternatif apakah dua arena tersebut akan tetap dibangun di Jakarta atau Jawa Barat. 

"Kami sedang kaji apakah DKI Jakarta akan tetap membangun, karena hari ini tidak hadir gubernur dan wagubnya. Namun kami bisa pastikan velodrome dan pacuan kuda akan tetap dilakukan," kata Puan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement