Sabtu , 09 Jan 2016, 07:49 WIB

Industri Diminta Bangun Kemitraan dengan Petani Cabai Lokal

Rep: Sonia Fitri/ Red: Dwi Murdaningsih
Antara
Cabai merah
Cabai merah

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemenuhan cabai untuk kebutuhan industri masih didominasi impor. Padahal, produksi cabai oleh petani Indonesia surplus. Petani pun menyatakan siap memenuhi permintaan industri.

"Kita mendorong agar industri menggiatkan kemitraan dengan petani cabai lokal," kata Direktur Budidaya dan Pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan Yanuardi, Jumat (8/1).

Kemitraan, misalnya dengan membuat nota kesepahaman antara kedua belah pihak terkait kuota, harga dan waktu distribusinya. Sejumlah kemitraan sudah dimulai, misalnya dari industri makanan seperti Indofood dan ABC. Secara keseluruhan, lanjut dia, petani baru dapat memenuhi 30-40 persen kebutuhan.

Diakuinya, kebanyakan industri masih menyukai cara impor dalam pengadaan produksi karena dinilai lebih murah dan praktis. Selisih harga antara produk lokal dan impor bisa 50-100 persen, di mana produk impor lebih murah.

Ia pun menyinggung soal "kejadian" yang menimpa bawang putih lokal pada 1996. Keran impor dibukan dan melahirkan bencana pada petani setempat. Bawang putih impor lebih digemari karena ukurannya lebih besar dan harganya murah. Padahal, bawang putih lokal memiliki keunggulan di kekuatan rasa dan aromanya.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan