Senin 04 Jan 2016 04:21 WIB

Soal UN 2016 Berdasar Kurikulum 2013 Dinilai Rencana tak Bijak

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Hazliansyah
petugas menata buku-buku kurikulum 2013 yang dikemblikan siswa kepada pihak sekolah di Sekolah Menegah Pertama Negeri 56, Jakarta Selatan, Senin (15/12).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
petugas menata buku-buku kurikulum 2013 yang dikemblikan siswa kepada pihak sekolah di Sekolah Menegah Pertama Negeri 56, Jakarta Selatan, Senin (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pertimbangan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Itje Chodidjah mengatakan, materi Ujian Nasional(UN) 2015/2016 merupakan irisan antara Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013.

"Rencana pemerintah untuk membuat soal UN tahun 2016 berdasarkan Kurikulum 2013 adalah keputusan yang tidak bijak. Jika keputusan itu  dilaksanakan, pemerintah berbuat tidak adil terhadap jutaan peserta didik," katanya, Ahad, (3/1).

Sebab selama ini, terang Itje, sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 hanya 6,5%. Namun mengapa 93,5% sekolah yang menerapkan Kurikulum 2006 harus mengerjakan soal Kurikulum 2013.

Walau ada irisan materi yang sama,  pemerintah tetap melanggar hak peserta didik kalau tetap melaksanakannya. Makanya hal itu seharusnya tak dilaksanakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement